Jamaah Haji Indonesia Tak Laksanakan Tarwiyah : Demi Kemaslahatan dan Keselamatan

- Redaksi

Kamis, 5 Juni 2025 - 13:26 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

jumlah peserta haji Indonesia yang mencapai lebih dari 221 ribu orang tiba di Mekkah.

jumlah peserta haji Indonesia yang mencapai lebih dari 221 ribu orang tiba di Mekkah.

JAKARTA, KROSCEK.CO.ID – Menteri Agama, Nasaruddin Umar, menegaskan bahwa mayoritas jamaah haji asal Indonesia pada musim haji tahun ini tidak melaksanakan sunah tarwiyah atau bermalam di Mina sebelum wukuf di Arafah.

Kebijakan tersebut diambil dengan mempertimbangkan aspek kemaslahatan dan keselamatan jamaah, mengingat jumlah peserta haji Indonesia yang mencapai lebih dari 221 ribu orang, sehingga penataan logistik dan mobilisasi harus dilakukan secara sangat hati-hati.

Dalam konferensi pers di Kantor Urusan Haji Daerah Kerja (Daker) Makkah, Nasaruddin menjelaskan bahwa pemerintah secara resmi memang tidak mengatur pelaksanaan tarwiyah dalam rangkaian ibadah haji.

Baca Juga :  Timwas Soroti Sejumlah Masalah Penyelenggaraan Haji 2025

Tarwiyah merupakan sunah yang dilakukan dengan menginap di Mina pada malam 8 Dzulhijjah sebelum melanjutkan perjalanan ke Arafah untuk menjalani wukuf.

“Tarwiyah itu memberangkatkan jamaah tidak langsung ke Arafah tapi ke Mina dulu, dari Mina menuju Arafah,” terang Menag.

Ia menambahkan, pemerintah lebih mengutamakan pelaksanaan rukun haji, yaitu wukuf di Arafah, dibandingkan amalan sunah yang berpotensi menimbulkan kendala logistik dan risiko bagi jamaah.

Baca Juga :  Jamaah Haji Indonesia Selesai Wukuf, Kini Bersiap Lempar Jumrah di Mina

Dengan keterbatasan waktu dan tingginya jumlah jamaah, dipaksakannya tarwiyah bisa menimbulkan dampak negatif. “Jangan sampai karena ingin mengejar sunnah, malah gagal melaksanakan rukun,” tegasnya.

Meski begitu, Menag mengakui masih ada sebagian kecil jamaah yang tetap menjalankan tarwiyah secara mandiri melalui Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU).

Namun, pelaksanaan tersebut tidak mendapatkan dukungan resmi dari pemerintah dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyelenggara masing-masing.

Tarwiyah sendiri bukan bagian dari rukun haji, melainkan ibadah sunah yang bernilai pahala. Namun dalam konteks haji massal seperti Indonesia, pemerintah mengambil sikap yang mengutamakan kemaslahatan jamaah secara kolektif.

Baca Juga :  Jamaah Haji Indonesia Selesai Wukuf, Kini Bersiap Lempar Jumrah di Mina

Oleh sebab itu, mayoritas jamaah haji Indonesia langsung diberangkatkan ke Arafah pada 8 Dzulhijjah guna melaksanakan puncak ibadah haji, yakni wukuf, keesokan harinya.

Kebijakan ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk memastikan pelaksanaan ibadah haji berjalan aman, tertib, dan tetap sesuai tuntunan syariat Islam. (**)


Laporan : Adelia Oktaviani

Berita Terkait

Andi Irawan Nahkodai IMI Konawe Utara, Siap Cetak Raider Kompetitif
Ketua dan Pengurus IMI Konawe Utara Masa Bakti 2025-2026 Resmi Ditetapkan
Mekar Jaya Wakili Konut, Bupati Pastikan Persiapan Matang
Dharma Wanita Konut Didorong Jadi Mitra Strategis Pemerintah
Rencana Kerja OPD Wajib Sejalan dengan “Konasara Berkibar”
Sambut Hari Bhayangkara ke-79, Polres Konut Gelar Car Free Day dan Layanan Gratis
Bupati dan Wabup Konut Meriahkan Pawai STQH XXVIII Dengan Tenun Khas
Naniyatin Pacu Akselerasi Pembangunan Desa Mowundo Berbasis Potensi Lokal

Berita Terkait

Kamis, 26 Juni 2025 - 10:40 WITA

Andi Irawan Nahkodai IMI Konawe Utara, Siap Cetak Raider Kompetitif

Kamis, 26 Juni 2025 - 10:32 WITA

Ketua dan Pengurus IMI Konawe Utara Masa Bakti 2025-2026 Resmi Ditetapkan

Selasa, 24 Juni 2025 - 13:42 WITA

Mekar Jaya Wakili Konut, Bupati Pastikan Persiapan Matang

Senin, 23 Juni 2025 - 15:23 WITA

Dharma Wanita Konut Didorong Jadi Mitra Strategis Pemerintah

Senin, 23 Juni 2025 - 13:08 WITA

Rencana Kerja OPD Wajib Sejalan dengan “Konasara Berkibar”

Berita Terbaru

error: Dilarang Copy Paste!