Konawe Selatan, Kroscek.co.id – Darius (51) dan istrinya, Sumeni (47), korban teror pembakaran sepeda motor di Desa Torokeku, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), akhirnya memutuskan untuk meninggalkan desa mereka.
Keputusan ini diambil setelah dua kali mengalami pembakaran kendaraan dan tidak adanya kejelasan dari aparat kepolisian mengenai siapa pelaku di balik aksi teror tersebut.
Korban mengaku sudah berulang kali meminta kejelasan dari Kapolsek Tinanggea dan kepala desa torokeku, tetapi tidak ada tindakan yang berarti.
“Kami sudah lelah dan takut. Sekarang yang jadi sasaran motor kami, tapi siapa yang bisa jamin besok nyawa kami dihilangkan?” ujar Sumeni dengan nada putus asa. Jum’at, (31/01/2025).
Setelah mempertimbangkan kondisi keamanan yang tidak kunjung membaik, pasangan suami istri ini memutuskan pindah ke Soroako demi keselamatan mereka.
“Kami lebih baik pergi daripada terus hidup dalam ketakutan tanpa ada perlindungan dari pemerintah dan polisi,” tambah Darius.
- Ketidakmampuan Aparat Mengungkap Pelaku
Meskipun kepolisian mengaku telah mengamankan barang bukti dan memeriksa delapan saksi, hingga kini belum ada tersangka yang ditetapkan.
Hal ini menimbulkan kekecewaan besar di kalangan korban dan masyarakat, yang menilai bahwa penyelidikan berjalan lamban dan kurang serius.
Kepala Desa Torokeku, Enteng, mengaku tidak tahu siapa pelaku dan tidak bisa memberikan kepastian kapan kasus ini bisa diselesaikan.
Sementara itu, korban merasa bahwa tidak ada upaya nyata dari pihak berwenang untuk mengungkap kasus ini dan memberikan perlindungan kepada mereka.
- Dampak bagi Warga dan Pemerintah
Keputusan Darius dan Sumeni untuk meninggalkan desa adalah cerminan dari ketidakpercayaan terhadap sistem keamanan di wilayah tersebut.
Jika kasus ini tidak segera ditangani dengan serius, dikhawatirkan kejadian serupa bisa terulang kembali dan meresahkan masyarakat lainnya.
- Desakan untuk Tindakan Serius
Ketua Tamalaki Wonua Ndoolaki (Tawon) Konsel, Iswan Safar, mendesak Pihak kepolisian dan pemerintah daerah harus segera mengambil langkah konkret untuk mengungkap pelaku dan memastikan keamanan warga. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:
1. Meningkatkan investigasi dengan melibatkan tim dari Polres atau Polda untuk memastikan kasus ini tidak diabaikan.
2. Memberikan perlindungan bagi korban dan saksi agar mereka merasa aman untuk memberikan informasi.
3. Menindaklanjuti laporan korban dengan lebih serius, termasuk menelusuri kemungkinan motif dan dugaan pelaku.
“Jika kasus ini terus dibiarkan tanpa penyelesaian, kepercayaan masyarakat terhadap aparat keamanan dan pemerintah setempat akan semakin menurun,” Tegas Iswan Safar. (**)
Laporan : Muh Sahrul