Rp4,6 Miliar ke Desa Sambandete, Idrus: Terima Kasih Wamen dan Bupati Konut

- Redaksi

Selasa, 5 Agustus 2025 - 09:15 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Desa Sambandete, Idrus bersama Wakil Menteri Transmigrasi Republik Indonesia, Viva Yoga Mauladi.

Kepala Desa Sambandete, Idrus bersama Wakil Menteri Transmigrasi Republik Indonesia, Viva Yoga Mauladi.

Konawe Utara, Kroscek.co.id – Ditengah tantangan yang masih membelenggu sektor pertanian dan keterbatasan fasilitas dasar warga Transmigrasi, hadirnya perhatian dan bantuan dari pemerintah pusat menjadi penyemangat baru bagi warga Desa Sambandete, Kecamatan Oheo.

Desa yang menjadi kawasan binaan transmigrasi ini mendapat kucuran dana sebesar Rp4,6 miliar dari pemerintah pusat.

Tak hanya itu, kelompok tani juga menerima bantuan hortikultura senilai Rp100 juta untuk pengembangan tanaman sayur, sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan berbasis desa.

Momentum itu terjadi saat Wakil Menteri Transmigrasi Republik Indonesia, Viva Yoga Mauladi, melakukan kunjungan kerja ke Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Puuhialu, Minggu (3/8/2025).

Kunjungan ini tidak hanya simbolis, melainkan menjadi langkah konkret negara dalam menyentuh langsung denyut nadi masyarakat desa yang terus berjuang membangun kehidupan dari tanah transmigrasi.

Peran Daerah Tak Tergantikan

Kepala Desa Sambandete, Idrus, menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas kunjungan dan perhatian dari pemerintah pusat.

Ia menekankan bahwa kehadiran Wamen tidak lepas dari peran dan dukungan Bupati Konawe Utara, yang secara aktif menjembatani komunikasi dengan kementerian terkait.

“Bantuan dari pemerintah pusat sangat kami syukuri. Namun kami juga menyadari masih banyak kekurangan yang perlu segera diatasi, khususnya di wilayah binaan UPT Hialu. Kebutuhan masyarakat masih cukup kompleks,” ucap Idrus.

Di tengah sorotan kamera dan kehadiran pejabat pusat, Idrus menyuarakan suara hati warganya, suara yang mungkin tak terdengar di balik meja rapat ibu kota.

Ia menyinggung pentingnya penyediaan alat pertanian, seperti mesin pemotong dan penggiling padi, serta fasilitas penjemuran hasil panen sebagai kebutuhan mendesak para petani yang kini mulai aktif mengolah lahan sawah.

Usulan Tambahan 500 KK Transmigran dan Lahan 

Dalam kesempatan itu, Idrus juga mengusulkan penambahan jumlah keluarga transmigran dari 85 KK menjadi 500 KK.

Pemerintah desa telah menyiapkan lahan tambahan, bahkan sebagian besar sudah bersertifikat hak milik (SHM) dan masuk dalam kategori Area Penggunaan Lain (APL).

Proposal resmi untuk perluasan kawasan transmigrasi pun telah diserahkan langsung kepada Wamen.

“Kami berharap kunjungan ini bukan hanya seremonial, tetapi menjadi pintu masuk untuk kelanjutan program nyata. Masyarakat sangat menanti kesinambungan bantuan yang selama ini menjadi harapan utama untuk meningkatkan taraf hidup mereka,” lanjut Idrus.

Tak bisa dipungkiri, sektor pertanian masih menjadi urat nadi kehidupan utama masyarakat di wilayah ini. Bertani bukan hanya mata pencaharian, melainkan napas yang menghidupkan keluarga-keluarga di desa terpencil.

Mereka menggantungkan harapan pada musim, pada air, dan pada dukungan nyata dari negara.

“Petani tidak meminta banyak, hanya ingin sawahnya digarap, hasilnya dipanen, dan anak-anaknya bisa sekolah. Tapi dari peluh mereka yang sederhana, lahir ketahanan pangan dan keberlangsungan bangsa,” Kata Idrus.

“Ketika Negara hadir di desa, maka harapan tak lagi tinggal angan. Di ladang-ladang itu, bukan hanya padi yang tumbuh, tetapi masa depan anak-anak Indonesia,” Tambahnya.

Kehadiran Wakil Menteri Transmigrasi di UPT Hialu membawa angin segar dan harapan besar. Namun seperti disampaikan Kepala Desa Sambandete, kerja bersama masih dibutuhkan.

Mulai dari ketersediaan alat pertanian, sarana produksi, hingga dukungan keberlanjutan program transmigrasi yang menyentuh aspek ekonomi, sosial, dan infrastruktur.

Pemerintah pusat telah membuka pintu. Kini, harapannya adalah agar langkah-langkah strategis terus bergulir hingga ke akar rumput, hingga warga desa benar-benar merasakan bahwa negara hadir, bukan hanya dalam bentuk kebijakan, tetapi dalam bentuk tindakan nyata. (**)


Laporan : Muh. Sahrul

Berita Terkait

Gerakan Pangan Murah Digelar Besok di Wanggudu, Harga Dijamin Terjangkau
Pemilihan BPD Tapuwatu Berlangsung Demokratis, Mardiana Terpilih Perwakilan Gender Desa
Bupati Ikbar: Saatnya Pemuda Konawe Utara, Kreatif Menjawab Tantangan Zaman
Tanah Adat Belum Punya Kepastian Hukum di Konut, Safruddin: Solusinya Musyawarah Adat dan Perda
Asera Buka Lahan Baru, Camat Aswar: Jangan Ada Lahan Nganggur, Harus Menanam
Sinkronisasi Program Pusat–Daerah, Sekda Konawe Utara Dorong Keselarasan Pembangunan
Duka Mendalam Bupati Ikbar di Rumah Kadis Perikanan Konawe Utara
Sambut Kunker Wabup Abuhaera, PT BKM Dukungan Optimalisasi PAD Konawe Utara

Berita Terkait

Jumat, 31 Oktober 2025 - 18:43 WITA

Pemilihan BPD Tapuwatu Berlangsung Demokratis, Mardiana Terpilih Perwakilan Gender Desa

Selasa, 28 Oktober 2025 - 10:09 WITA

Bupati Ikbar: Saatnya Pemuda Konawe Utara, Kreatif Menjawab Tantangan Zaman

Senin, 27 Oktober 2025 - 15:48 WITA

Tanah Adat Belum Punya Kepastian Hukum di Konut, Safruddin: Solusinya Musyawarah Adat dan Perda

Senin, 27 Oktober 2025 - 14:40 WITA

Asera Buka Lahan Baru, Camat Aswar: Jangan Ada Lahan Nganggur, Harus Menanam

Minggu, 26 Oktober 2025 - 22:43 WITA

Sinkronisasi Program Pusat–Daerah, Sekda Konawe Utara Dorong Keselarasan Pembangunan

Berita Terbaru

error: Dilarang Copy Paste!