Kendari, Kroscek.co.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Ir. Ridwan Bae, mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi langkah cepat dan tanggap Pemerintah Kota Kendari dalam menangani potensi aksi bunuh diri di Jembatan Teluk Kendari.
Perhatian publik kembali tersita ketika seorang wanita terekam berusaha memanjat pagar pembatas jembatan sambil menggendong anaknya, sambil menangis histeris.
Aksi nekat itu berhasil digagalkan oleh petugas Dinas Perhubungan (Dishub) yang sedang berpatroli di sekitar wilayah jembatan, menyelamatkan ibu dan anak tersebut dari potensi tragedi.
Menanggapi kejadian tersebut, Ridwan Bae mendesak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk segera mengambil tindakan konkret, salah satunya dengan meninggikan pagar pembatas jembatan. Menurutnya, langkah ini sangat penting guna meminimalisir kemungkinan insiden serupa terulang.
Tak hanya itu, Ridwan juga mengimbau Basarnas Kendari agar lebih menitikberatkan pada upaya preventif dibandingkan hanya bersikap reaktif setelah kejadian.
“Pencegahan adalah bentuk kesiapsiagaan tertinggi dalam menjaga nyawa manusia, sebelum terjadinya korban jiwa,” tegasnya. Kamis malam (05/06/2025).
Lebih lanjut, Ridwan mengajak Gubernur Sulawesi Tenggara, Andi Sumangerukka, untuk duduk bersama merumuskan solusi strategis jangka panjang. Ia menekankan bahwa Jembatan Teluk Kendari seharusnya menjadi simbol koneksi, harapan, dan kehidupan sosial masyarakat, bukan justru dikenal sebagai lokasi keputusasaan.
“Jembatan ini milik rakyat. Harus menjadi ruang publik yang aman, ramah, dan penuh kehidupan, bukan tempat sunyi yang menyimpan tangisan,” Tegas Ridwan Bae.
Menurutnya, keindahan eksotis Jembatan Teluk Kendari seharusnya dimanfaatkan sebagai destinasi wisata rakyat yang inklusif dan membanggakan untuk Sulawesi Tenggara
“Dengan panorama laut yang memukau dan arsitektur yang megah, jembatan ini memiliki potensi besar untuk menjadi magnet pariwisata yang tidak hanya menghidupkan perekonomian lokal, tetapi juga mempererat interaksi sosial masyarakat,” Jelasnya.
Ridwan Bae menekankan bahwa Jembatan Teluk Kendari tidak boleh sekadar menjadi infrastruktur penghubung, melainkan harus dihidupkan sebagai ruang publik yang aman, ramah, dan penuh aktivitas positif.
Dalam pandangannya, keindahan jembatan ini harus bisa dinikmati oleh semua kalangan, menjadikannya simbol harapan dan kebanggaan rakyat Sulawesi Tenggara. (**)
Laporan : Muh. Sahrul