Oleh : Muh Sahrul
Penulis : Catatan Redaksi
Lautan biru membentang luas, kapal siap berangkat, dan di antara keramaian pelabuhan, tangisan seorang perempuan menggema, menarik perhatian banyak orang. Ia menangis tersedu-sedu, memeluk erat kekasihnya, seolah enggan melepaskan.
Sosok pria yang dipeluknya tetap tenang, tak sedikit pun menunjukkan kekesalan. Justru, ia mengusap kepala sang kekasih dengan lembut, berusaha menenangkannya. Momen ini terekam dan menjadi viral di media sosial (Medsos).
Di balik perpisahan itu, tersimpan kisah yang lebih dalam. Bojes (Ardiansyah), nama pria tersebut, adalah seorang yatim yang memutuskan merantau demi menafkahi neneknya dan mengumpulkan uang Panai (mahar) untuk menikahi wanita yang kini menangisinya.
“Semua ini membuktikan bahwa keikhlasan dan cinta yang tulus akan selalu menemukan jalannya, meski harus melewati ujian dan pengorbanan.”
Ia sadar, cinta bukan hanya tentang bersama, tetapi juga perjuangan untuk masa depan. Sementara sang kekasih bernama Lia, dengan air mata yang terus mengalir, ketakutan kehilangan pria baik seperti Bojes sosok yang jarang ditemukan di zaman sekarang.
Viralnya kisah ini justru membawa berkah. Banyak orang tersentuh dan ingin membantu. Sumbangan mulai mengalir untuk biaya pernikahan mereka, tawaran jasa MUA gratis, sesi foto prewed tanpa biaya, hingga seserahan berupa lemari beserta isinya sesuai adat Majene.
Diketahui, Bojes, yang memiliki nama asli Ardiansyah, berasal dari Kelurahan Binanga, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar). Kekasihnya, Lia, juga berasal dari Majene.
Kisah mereka menjadi viral setelah insiden di Pelabuhan Passarang, Majene, Sabtu (08/02/2025), dimana Lia histeris karena tidak ingin Bojes merantau ke Kalimantan.
Penulis berharap, semoga perjalanan Bojes dalam mencari nafkah diberi kelancaran, dan ia segera membawa cinta dan impiannya menjadi nyata. Karena sejatinya, cinta bukan hanya tentang memiliki saat ini, tetapi juga tentang menyiapkan masa depan yang lebih baik bersama. (**)