Jakarta, Kroscek.co.id – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengimbau para petani untuk lebih waspada dalam membeli pupuk dan segera melaporkan jika menemukan indikasi pupuk palsu.
Hal ini menyusul terungkapnya kasus distribusi pupuk palsu yang telah merugikan petani hingga Rp3,2 triliun.
Kementan menyatakan akan memecat pegawai yang terlibat dalam distribusi pupuk palsu. Dia menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menoleransi keterlibatan pegawai Kementan dalam praktik ilegal tersebut.
“Kalau ada yang terlibat, kami akan tindak tegas secara hukum, termasuk pemecatan,” Ungkap Amran Sulaiman di Kantor Kementan, Jum’at, (07/02/2025).
Amran menjelaskan bahwa pupuk palsu yang beredar di pasaran telah menyebabkan hasil panen petani menurun drastis, mengancam ketahanan pangan nasional.
Oleh karena itu, Kementan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk membongkar jaringan mafia pupuk yang merugikan petani.
“Kami tidak main-main. Ini merugikan petani dan negara. Kita harus melindungi mereka,” tegasnya.
Lebih lanjut, dia mengimbau petani untuk lebih waspada dalam membeli pupuk dan segera melaporkan jika menemukan indikasi pupuk yang tidak sesuai standar.
Ia meminta petani memastikan bahwa pupuk yang dibeli memiliki izin resmi dan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan pemerintah.
“Kami minta petani lebih teliti dalam membeli pupuk. Jika menemukan kejanggalan, segera laporkan ke pihak berwenang agar bisa segera ditindaklanjuti,” ujarnya.
Menurutnya, keterlibatan petani dalam pengawasan distribusi pupuk sangat penting untuk mencegah peredaran pupuk palsu yang dapat merugikan hasil pertanian dan perekonomian mereka. (**)
Laporan : Adelia Oktaviani