Konawe Utara, Kroscek.co.id -Pembangunan yang bermakna bukan sekadar tentang angka dan laporan, melainkan tentang sejauh mana kebijakan mampu menyentuh dapur, ladang, dan kolam rakyat.
Prinsip inilah yang terus dipegang Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe Utara (Konut) dari Partai Bulan Bintang (PBB), Fendrik, S.Kom., dalam menjalankan perannya sebagai wakil masyarakat.
Melalui Pokok Pikiran (Pokir) DPRD, Tahun anggaran 2025, Fendrik kembali mendorong penguatan ekonomi rakyat dengan menyalurkan bantuan alat produksi dan sarana usaha yang bersifat produktif dan berkelanjutan.
Bantuan tersebut meliputi senso mini, mesin parut sagu, serta bibit ikan mujair, yang disalurkan melalui Dinas Sosial dan Dinas Perikanan Kabupaten Konawe Utara.

Langkah ini menjadi wujud nyata sinergi antara lembaga legislatif dan perangkat daerah dalam menghadirkan pembangunan yang tepat sasaran, terukur, dan berdampak langsung bagi masyarakat.
“Bantuan alat produksi diarahkan untuk menopang usaha kecil dan pengolahan pangan lokal, khususnya sagu yang selama ini menjadi salah satu komoditas penting dan identitas ekonomi masyarakat Konawe Utara,” Kata Fendrik, Sabtu (20/12/2025).
Kehadiran mesin parut sagu dan senso mini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi kerja, memperbesar kapasitas produksi, serta menekan biaya operasional masyarakat.

Sementara itu, bantuan bibit ikan mujair menyasar sektor perikanan budidaya rakyat. Program ini tidak hanya ditujukan untuk menambah sumber pendapatan keluarga, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan berbasis potensi lokal yang berkelanjutan.
Fendrik menegaskan, Pokir DPRD harus dimaknai sebagai instrumen keberpihakan kepada rakyat, bukan sekadar agenda formal dalam siklus perencanaan anggaran.
“Pokir ini adalah bentuk tanggung jawab moral dan politik saya sebagai wakil rakyat. Bantuan yang disalurkan harus produktif, berkelanjutan, dan mampu mendorong kemandirian ekonomi masyarakat, bukan bantuan yang habis sesaat,” tegas Fendrik.

Ia menambahkan, pembangunan daerah akan kokoh jika ekonomi masyarakat di tingkat bawah diperkuat. Oleh karena itu, setiap program yang diperjuangkan melalui Pokir selalu diarahkan untuk menciptakan nilai tambah, membuka peluang usaha, dan memperluas sumber penghidupan warga.
Pemerintah Kabupaten Konawe Utara melalui Dinas Sosial dan Dinas Perikanan menyambut positif kolaborasi tersebut.
Penyaluran bantuan melalui mekanisme resmi dinilai mampu memastikan transparansi, akuntabilitas, serta ketepatan sasaran penerima manfaat.
“Program ini sekaligus menjadi contoh bahwa pembangunan tidak harus selalu dimulai dari proyek besar, tetapi bisa tumbuh dari alat sederhana yang dikelola dengan niat serius dan visi jangka panjang,” Terangnya.

Melalui Pokir DPRD yang berorientasi pada produktivitas rakyat, Fendrik berharap masyarakat Konawe Utara semakin mandiri, berdaya saing, dan tidak bergantung pada bantuan konsumtif semata.
Lebih dari itu, langkah ini diharapkan menjadi fondasi penguatan ekonomi lokal yang berkelanjutan, sejalan dengan visi pembangunan Kabupaten Konawe Utara yang inklusif dan berpihak pada kesejahteraan masyarakat. (**)













