Konawe Utara, Kroscek.co.id – Suasana politik di Bumi Oheo mendadak terasa seperti rapat akbar mendidih tapi masih ber-AC, setelah Anggota DPRD Konawe Utara Komisi I, Abd Halim Alkaf, mengeluarkan “peringatan level tinggi” kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans).
Nada suaranya tegas, bahasanya diplomatis, tapi pesannya jelas: “Tolong cek organisasi buruh, jangan sampai kebablasan.”
Menurutnya, belakangan ini muncul laporan warga soal perilaku organisasi buruh yang tak hanya keluar jalur regulasi, tapi juga keluar dari batas kesabaran.
Bahkan disebut-sebut ada yang melakukan tindakan anarkis, termasuk pengerusakan fasilitas perusahaan, alias bukan lagi unjuk rasa, tapi unjuk kekuatan.
“Kami mendapat laporan, ada organisasi buruh yang bertindak di luar aturan. Ini sudah mengarah ke tindakan anarkis. Kalau dibiarkan, bisa bikin investor angkat koper lebih cepat dari jadwal penerbangan,” tegas Abd Halim, yang juga dikenal sebagai Ketua Fraksi Konasara.
Abd Halim tak hanya memberi komentar ala “netizen budiman”, tapi langsung mengirim pesan terbuka kepada Disnakertrans: evaluasi semua organisasi buruh, cek legalitas, aktivitas, termasuk gaya bicara dan gaya bergeraknya.
Jangan sampai niatnya memperjuangkan hak, tapi caranya menyerang pagar perusahaan.
Ia juga mengimbau agar buruh tetap menyampaikan aspirasi, tapi jangan sampai aspirasi berubah jadi aksi lempar batu.
“Silakan menyampaikan aspirasi. Tapi jangan merusak. Ingat, kita ingin investasi datang, bukan kabur,” ujarnya santai tapi mengandung makna halus.
Uniknya, Abd Halim bukan sembarang bicara. Ia mantan Ketua SPARTAN Sultra, jadi ia paham betul lika-liku perjuangan pekerja. Bedanya, kali ini ia berdiri di podium wakil rakyat bukan lagi di depan mobil komando.
Sebagai tindak lanjut, Komisi I DPRD Konut akan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP). Jangan bayangkan suasananya seperti sidang sinetron. Ini serius, tapi mungkin tetap ada kopi, mikrofon, dan sedikit ketegangan.
Yang akan diundang antara lain:
- Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
- Badan Kesbangpol
- Organisasi buruh atau pekerja yang sedang ramai diperbincangkan
- Pelaku usaha/perusahaan yang fasilitasnya mungkin sudah jadi korban
Tujuan RDP:
✔ Mendapat data akurat
✔ Klarifikasi semua pihak
✔ Menentukan solusi terbaik
✔ Dan tentu… memastikan tidak ada yang membawa massa tambahan tanpa izin
“Kita ingin semua duduk bersama. Bukan duduk saling menyalahkan, tapi duduk mencari jalan keluar untuk kemajuan daerah bukan ketertinggalan daerah, apalagi ketinggal kenangan,” tegas Abd Halim.
DPRD berharap organisasi buruh tetap menjadi penyambung lidah pekerja, bukan penyebab rusaknya iklim investasi. Sebab, kalau perusahaan kabur dan investasi hilang, bukan hanya pabrik yang kosong, tapi juga dompet keluarga bisa ikut kosong.
Poin pesannya sederhana namun dalam:
- Perjuangkan hak, tapi pakai aturan.
- Kritik boleh, lempar batu jangan.
- Bela pekerja, tapi jangan bunuh iklim usaha.
Demokrasi Jalan, Investasi Aman, Buruh Tenang, Semua Senang
Kasus ini menjadi pengingat bahwa perjuangan pekerja dan kepentingan investasi tidak perlu bertengkar di jalan raya. Keduanya bisa hidup rukun seperti kopi dan gula, asal takarannya pas.
DPRD sudah bicara, Disnaker segera dievaluasi, buruh diharapkan tertib, dan investor… mohon jangan panik. (**)
Penulis: Muh. Sahrul

























