Jakarta, Kroscek.co.id – Wakil Ketua III Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), La Ode Umar Bonte, S.H., M.H., menyampaikan keprihatinan mendalam dan mengecam keras tindakan seorang guru Aparatur Sipil Negara (ASN) bernama Rahmawati Ibrahim yang diduga mengunggah video bernada provokatif dan melecehkan masyarakat Muna.
Guru yang tercatat sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) mengajar di SMP Negeri 3 Satu Atap Menui Kepulauan, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) itu menuai reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk masyarakat Kota Raha, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra).
La Ode Umar Bonte meminta Kepolisian Daerah (Polda) segera mengusut dan menindak secara hukum tindakan Rahmawati Ibrahim.
Umar Bonte menilai konten yang diunggah guru asal Desa Torokuno itu berpotensi memecah belah dan merusak kerukunan antar daerah, serta melukai perasaan masyarakat Muna.
“Manusia seperti ini harus segera dicari oleh Polda. Jangan ada yang bikin emosi masyarakat Muna seperti ini. Kalau polisi tidak tangani masalah ini secara hukum, maka akan semakin banyak orang yang bertindak seenaknya seperti ini. Ini sangat menyakiti warga Muna,” tegas Umar Bonte, Rabu (11/06/2025).
Tak hanya itu, Bonte juga mendesak Bupati Morowali, Iksan Baharudin Abdul Rauf, dan Dinas Pendidikan Kabupaten Morowali untuk segera mengambil langkah tegas terhadap ASN tersebut.
Dalam surat terbuka yang disampaikan warga Kota Raha, mereka meminta agar Rahmawati segera ditertibkan dan diberikan sanksi sesuai aturan kepegawaian yang berlaku.
Warga menyatakan bahwa unggahan Rahmawati memicu kemarahan publik karena dianggap melecehkan dan merendahkan masyarakat Muna.
“Dengan ini kami warga Kota Raha meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan untuk menertibkan ASN bernama Rahmawati Ibrahim, yang telah mengunggah video bernada ledekan dan provokasi,” bunyi petikan surat terbuka yang kini ramai dibagikan.
Atas kejadian ini, La Ode Umar Bonte berharap seluruh ASN dapat menjaga etika publik dan tidak menggunakan media sosial sebagai sarana provokasi.
Umar Bonte mengingatkan pentingnya keteladanan moral dari seorang pendidik yang seharusnya menjadi contoh bagi peserta didik dan masyarakat luas. (**)
Laporan : Muh. Sahrul