Miris, ‘Player Mahasiswa’ Ajang Cari Duit: Kalau Dibayar Demonya Dibatalkan

- Redaksi

Sabtu, 17 Agustus 2024 - 13:10 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi

Ilustrasi

KENDARI, KROSCEK.CO.ID – Aksi unjuk rasa sudah menjadi warna tersendiri di jantung ibu kota metropolitan. Tak ada hari tanpa demonstrasi dalam skala besar dan kecil, tegantung isu berasal murni suara rakyat, kepentingan, dan tentu saja uang. Uang menjadi faktor penting karena setiap unjuk rasa mengandung unsur pengerahan massa.

Pengumpulan massa, transportasi, konsumsi, dan jasa menjadi faktor-faktor yang membutuhkan dukungan finansial dalam pengerahan massa. Bukan fakta baru jika dikatakan sebagian besar unjuk rasa di Ibu Kota menghadirkan massa bayaran. Mereka pengunjuk rasa yang siap dikumpulkan tanpa tahu isu dan kepentingan yang disuarakan.

Mirisnya, salah satu oknum mahasiswa mengaku bernama inisial B, dari Universitas Indonesia-Jakarta diduga mencoba melakukan pemerasan kepada salah satu Syahbandar bertugas di Sulawesi Tenggara (Sultra), dengan dalih adanya temuan kerugian negara.

Baca Juga :  PuSPAHAM: Surat Bupati Konawe Selatan Tak Cukup, GTRA Harus Segera Dibentuk!

Oknum mengaku mahasiswa asal sultra yang menempuh pendidikan di Jakarta ini tentunya merusak marwah, dan dinilai meresahkan para pejabat serta pengusaha. Pasalnya, sering mencari-cari data kesalahan untuk kemudian diolah dan dijadikan duit (Istilah 86).

Ketua Badan Peserta Hukum (BPH) Reclassering RI Kordinator Wilayah (Korwil) Sultra, Agussalim Patunru memberikan bocoran terkait maraknya oknum mahasiswa di Jakarta yang kerjaannya membuat dan menyebarkan player demonstrasi kemudian dijadikan senjata meminta sejumlah uang.

Baca Juga :  Bupati dan Wabup Konut Meriahkan Pawai STQH XXVIII Dengan Tenun Khas

“Ada beberapa nama oknum mahasiswa Jakarta asal Sultra yang saya kantongi, sering meminta uang kepada pejabat dan pengusaha. Bukti transfer dan bukti percakapan sudah ada kami pegang. Tentunya hal ini akan dijadikan bukti untuk dibawa ke ranah hukum,” Ungkap Agus kepada media Kroscek.co.id. Sabtu, (17/08/2024).

Agus memberikan salah satu bukti percakapan via whatsapp oknum mahasiswa B meminta uang, telah menjadi pegangan pihak korban terduga pemerasan dengan intrik Kalau Dibayar Demonya Dibatalkan, tetapi jika tidak dibayar maka demo berlanjut.

“Gimana kanda bisa nggak kita telpon biar kita cari solusinya baiknya gimana gitu, daripada saya dan kawan-kawan demo di KPK dan Kemenhub,” Tegas Agus sembari memperlihatkan bukti chat Whatsapp inisial B mahasiswa meminta dana 7 juta rupiah di waktu subuh Pukul 02.30 Wita. Minggu, (11/08/2024).

Baca Juga :  Fendrik Salurkan Pokir Dewan Dorong Ekonomi Mikro 'Home Industry'

“Okelah kanda kalau memang RJ tidak mau bantu kita, jangan salahkan Dinda jikalau saya membuat gerakan atas kebobrokan dan ketidak becusan RJ,” Ancamnya.

Adanya ancaman itu, Agus sangat menyayangkan, seyogianya seorang pelajar yang paling tinggi kedudukannya dibanding tingkat pelajar yang lain, justru menjadikan batu loncatan mencari duit.

“Mahasiswa seharusnya memberikan contoh yang baik dan tidak mencoreng nama baik daerah Sulawesi Tenggara,” Pungkas Agus. (**)


Laporan : Muh Sahrul

 

 

Berita Terkait

Prabowo Diminta “Bersih-Bersih” Usai Nama Bahtra Banong Terseret Dugaan CSR BI–OJK
LPPK Sultra Sambangi KPK, Desak Usut Proyek ‘Mangkrak’ Stadion Lakidende
Skandal Korupsi RSUD Koltim, KPK Telusuri Aliran Dana ke Partai Politik dan Properti
PT BKM Hadir di DPRD Sultra, Bahas Lahan dan Tanggung Jawab Sosial
Bupati Kolaka Timur Abdul Azis Ditangkap KPK Usai Hadiri Rakernas NasDem
Bupati Abdul Azis Bantah soal OTT KPK, Ruangan Bina Marga Disegel KPK
Bupati Kolaka Timur Terjaring OTT KPK, Diduga Terkait Kasus Gratifikasi
PPPK Paruh Waktu Sulawesi Tenggara Resmi Diteken MenPAN-RB, Setara UMK!

Berita Terkait

Rabu, 13 Agustus 2025 - 09:30 WITA

Prabowo Diminta “Bersih-Bersih” Usai Nama Bahtra Banong Terseret Dugaan CSR BI–OJK

Senin, 11 Agustus 2025 - 18:19 WITA

LPPK Sultra Sambangi KPK, Desak Usut Proyek ‘Mangkrak’ Stadion Lakidende

Sabtu, 9 Agustus 2025 - 08:58 WITA

Skandal Korupsi RSUD Koltim, KPK Telusuri Aliran Dana ke Partai Politik dan Properti

Jumat, 8 Agustus 2025 - 17:05 WITA

PT BKM Hadir di DPRD Sultra, Bahas Lahan dan Tanggung Jawab Sosial

Jumat, 8 Agustus 2025 - 09:21 WITA

Bupati Kolaka Timur Abdul Azis Ditangkap KPK Usai Hadiri Rakernas NasDem

Berita Terbaru

error: Dilarang Copy Paste!