Mediasi Bersama Warga 3 Desa, Direktur PT MSSP Bantah Lakukan Pencemaran Air Bersih

- Redaksi

Jumat, 19 Agustus 2022 - 08:07 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Berita Acara (BA) Keputusan Masyarakat bersama Perusahaan PT MSSP tertanggal 16-17 Agustus 2022. (*Ist)

Berita Acara (BA) Keputusan Masyarakat bersama Perusahaan PT MSSP tertanggal 16-17 Agustus 2022. (*Ist)

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Male” buttontext=”BACAKAN“]

KONAWE UTARA, KROSCEK.NET – Kasus pencemaran sumber air bersih diakibatkan limbah tambang ore nikel yang diduga dilakukan oleh PT Manunggal Sarana Surya Pratama (MSSP) terus berlanjut. Warga mengancam akan melakukan demo besar-besaran apabila tidak ada solusi terkait permasalahan itu.

Diketahui, Kegiatan Perusahaan PT Manunggal Sarana Surya Pratama, telah melakukan penambangan ore nikel di Blok Boenaga, Kecamatan Lasolo Kepulauan (Laskep), Kabupaten Konawe Utara (Konut) Sulawesi Tenggara (Sultra) didesak untuk dihentikan dan perlu dievaluasi analisis dampak lingkungannya.

Bersama perwakilan 3 Desa melakukan mediasi terhadap perusahaan PT MSSP, hingga kini sudah ada titik temu atau solusi yang baik dari kedua belah pihak. Namun, berita acara yang telah dibuat pada tanggal 16 Agustus 2022, menerangkan pihak PT MSSP mengakui adanya sumber mata air bersih telah dicemari oleh pihak perusahaannya.

“Tepatnya di Mako PT Manunggal Sarana Surya Pratama bersama dengan perwakilan
warga dari Desa Waturambaha, Desa Boenaga dan Desa Boedingi melakukan temu langsung dengan perihal “Pencemaran Air Warga”. Dan dihasilkan kesimpulan kedua pihak,” Dikutip redaksi dalam berita acara pengakuan PT MSSP.

Baca Juga :  PT Sumber Bumi Putera Wujudkan Mimpi Umrah Warga Lingkar Tambang Konawe Utara

Berikut 4 poin yang telah dinyatakan (akui) dalam surat berita acara, selasa (16/08/22)

1. Telah dilakukan pengecekan lokasi bersama dengan warga Desa Boenaga, Boedingi, Waturambaha dan pihak PT MSSP.

2. Ada dugaan aktivitas lain yang dilakukan oleh illegal logging (pengambilan, penebangan kayu didalam lUP, dan pembukaan jalan yang melintas di aliran sungai sejauh 0,40 km /400 m dari area sebelum lintasan sungai).

3. PT MSSP melakukan kegiatan eksplorasi di areal dekat dengan Sungai dan mencemari air sungai.

4. Ditemukan adanya beberapa lintasan alat berat di sungai (memotong aliran sungai).

Solusi yang ditawarkan untuk per hari ini:
Pembagian Galon sebanyak 3 galon perumah yang disediakan oleh pihak PT MSSP.

Sementara itu, Direktur PT Manunggal Sarana Surya Pratama, Ardiansyah, mengatakan, berita acara telah dibuat PT MSSP bersama warga ketiga desa, pada (16/08/22) dibawa tekanan dan intimidasi masyarakat ketiga desa.

Sumber mata air Desa Waturambaha, Boedingi dan Boenaga tercemar akibat dugaan aktivitas tambang nikel PT Manunggal Sarana Surya Pratama. (*Ist/Rul).

“Gak berlaku ini pak, karena ada Berita Acara (BA) baru yang disepakati oleh aparat 3 desa. PT MSSP di wakili oleh direktur, terutama persoalan hukum serta kebijakan internal atau eksternal. Jadi BA ini kami anggap gak mempunyai kekuatan hukum,” Ungkapnya kepada media Kroscek.net melalui via WhatsApp, Selasa (16/08/2022).

Baca Juga :  Maulid Nabi di Sambandete: Meneladani Rasulullah, Meraih Keberkahan Kampung

Kembali dibuat Berita Acara (BA) kedua, Rabu (17/08/22) disepakati kembali, yakni ;

1. Setelah dilakukan pengecekan lebih lanjut, dimana dugaan sebelumnya PT MSSP melakukan Kegiatan eksplorasi pengeboran dan mencemari sumber air sepenuhnya (aliran sungai) adalah tidak benar adanya.

2. Perihal pencemaran tersebut dikarenakan adanya aktivitas lain yang tidak diketahui oleh perusahaan yang dilakukan diatas titik pengeboran menjadi faktor utama tercemarnya air bersih.

3. PT Manunggal Sarana Surya Pratama telah melakukan pembenahan dan perbaikan di area titik pengeboran.

4. PT Manunggal Sarana Surya Pratama telah melakukan pembersihan area bak penampungan air warga 3 desa (Desa Boedingi, Desa Boenaga, dan Desa Waturambaha).

Dari pertemuan tertanggal 17 Agustus 2022 bersama perwakilan 3 desa (Desa Boedingi, Desa Boenaga dan Desa Waturambaha) diputuskan sebagai berikut ;

1. Tidak ada lagi kegiatan dalam bentuk apapun di area sekitar sungei dengan radius : 500 M, baik dari masyarakat maupun pihak perusahaan.

2. Diusulkan alternatif pengadaan air bersih sumur bor ditiap desa (Desa Boenaga, Boedingi dan Waturambaha).

3. Aktivitas penambangan PT MSSP bisa kembali beroperasi sebagaimana mestinya.

Baca Juga :  Sidang Lapangan Antam vs Warga Mandiodo: Hak Rakyat Kecil Dipertaruhkan di PN Unaaha

Ditempat berbeda, Dewan Pembina Forum Kajian Masyarakat Hukum dan Lingkungan Sulawesi Tenggara (Forkam HL-Sultra) Ikbal, S. Kom, bersama warga di tiga desa itu menilai jangan ada penggiringan yang tidak masuk akal nalar masyarakat. Menurutnya, masyarakat ketiga desa tersebut lebih mengetahui histori wilayah geografi desa tempat tinggal warga.

“Seharusnya pihak perusahaan jangan asal memberikan statement seolah tidak melakukan dugaan pencemaran air bersih masyarakat. Apalagi mengatakan tidak benar melakukan pencemaran air bersih. Ada yang membidangi domain itu, nanti DLH Konut yang bekerja,” Cetus Ikbal.

Menurut Politisi Partai Bulan Bintang (PBB) Konut itu, menyayangkan adanya indikasi spekulasi dan mangamini persoalan “lempar batu sembunyi tangan” perusahaan melakukan aktivitas pertambangan pengerukan ore nikel mendekati bantaran sungai, sudah nyata air bersih itu bakal larut dengan limbah.

“Harusnya, perusahaan dalam operasi penambangannya, mempertimbangkan dampak kerusakan lingkungan dengan melakukan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) lebih awal. Sekarang dampaknya bak utama air bersih masyarakat tiga desa sudah tidak layak di konsumsi. Karena adanya pengerukan nikel tanpa mempertimbangkan aspek lingkungan,” Pungkasnya. (**)


Laporan : Muhammad Sahrul

Berita Terkait

Isu “Uang Pelicin” ADD dan Dana Porseni di Asera, Sejumlah Kades Beri Klarifikasi
Ketua Dekranasda Konut Turut Sukseskan Pemilihan Putri Citra Indonesia dan Batik Tenun Sultra 2025
PT Bumi Konawe Mineral Wujudkan Pembangunan Mushola Dusun Bajo Desa Tapunggaya
Festival Anak Sholeh ala PT KES SK 321, Penuh Canda, Ilmu, dan Silaturahmi
PT Sumber Bumi Putera Wujudkan Mimpi Umrah Warga Lingkar Tambang Konawe Utara
Bupati Konut: Stop Ugal-ugalan, di Twin Ring saja! Balapnya Sah, Gaspolnya Halal
Semarak HUT RI ke-80, PT SBP Teguhkan Komitmen Sosial Lewat Program Makan Bergizi Gratis
Prabowo Diminta “Bersih-Bersih” Usai Nama Bahtra Banong Terseret Dugaan CSR BI–OJK

Berita Terkait

Kamis, 9 Oktober 2025 - 04:08 WITA

Isu “Uang Pelicin” ADD dan Dana Porseni di Asera, Sejumlah Kades Beri Klarifikasi

Senin, 29 September 2025 - 00:24 WITA

Ketua Dekranasda Konut Turut Sukseskan Pemilihan Putri Citra Indonesia dan Batik Tenun Sultra 2025

Rabu, 24 September 2025 - 14:28 WITA

PT Bumi Konawe Mineral Wujudkan Pembangunan Mushola Dusun Bajo Desa Tapunggaya

Senin, 15 September 2025 - 12:34 WITA

Festival Anak Sholeh ala PT KES SK 321, Penuh Canda, Ilmu, dan Silaturahmi

Jumat, 12 September 2025 - 23:04 WITA

PT Sumber Bumi Putera Wujudkan Mimpi Umrah Warga Lingkar Tambang Konawe Utara

Berita Terbaru

Bupati Konawe Utara, H. Ikbar, S.H., M.H., bersama unsur Forkopimda dan Satgas Kamtib Kabupaten Konawe Utara dalam kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Satgas PKH, Kamis (16/10/2025). Kegiatan ini menegaskan sinergi lintas sektor dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan keberlanjutan lingkungan daerah.

Pemerintah

Satgas PKH Turun Gunung, Hutan Konawe Utara Siap Disembuhkan!

Kamis, 16 Okt 2025 - 22:09 WITA

error: Dilarang Copy Paste!