Soal Andi Merya Nur, Masyarakat Koltim Minta Majelis Hakim Tolak Tuntutan Jaksa KPK

- Redaksi

Kamis, 14 April 2022 - 19:19 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Male” buttontext=”BACAKAN“]

KOLAKA TIMUR, KROSCEK.NET – Bupati Kolaka Timur (Koltim), Andi Merya Nur kini diperhadapkan oleh hukum pasca Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkapnya terkait uang suap Rp 25 juta. Lebih mirisnya, padahal sangat jelas dalam pemeriksaan di persidangan, para saksi tidak ada yang memberatkan ibu 3 anak tersebut.

Mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Koltim tersebut sangat diharapkan oleh masyarakat Koltim agar majelis hakim dapat memvonis bebas Andi Merya Nur. Di mana dia merupakan pemersatu Etnis di Kolaka Timur.

Bukan hanya itu saja, dalam 3 bulan menjabat sebagai Bupati Definitif, Andi Merya Nur sudah membuat master plant jalan yang akan dibuat di daerah terpencil yaitu di Kecamatan Uesi dan Ulu Iwoi yang selama ini sudah 9 Tahun terbentuknya Koltim belum pernah tersentuh sama sekali bahkan jalan dan bahkan aliran listrik pun belum ada.

Saat Andi Merya Nur menjadi Bupati selama kurang lebih 3 bulan, kedua Kecamatan di ujung pelosok Sulawesi Tenggara (Sultra) tersebut kini sudah bisa menikmati listrik dan akses internet

Salah satu warga Koltim bernama Wawan kepada awak media mengatakan, seharusnya KPK melihat dengan mata bukan dengan titipan kasus.

“Sebab kalau kita bisa melihat jabatan seumur jagung tersebut sangat tidak mungkin seorang Andi Merya Nur melakukan korupsi apa lagi suap. Sangat banyak dulu yang dilaporkan Bupati lama bertahun-tahun dilaporkan namun tidak ada tindakan KPK satu pun,” ujarnya.

Sambung Muis salah jurnalis pada media ini ia mengatakan, selama dia mengikuti persidangan Andi Merya Nur. Tidak ada salah satu saksi yang memberatkan. Dan ia juga mengatakan bahwa dulu sebelum dia jadi jurnalis pernah melaporkan Bupati sebelumya.

Sebelum Andi Merya Nur menjabat bahkan laporan itu sudah dua kali dilayangkan. Namun dan sudah beberapa tahun laporan itu masuk namun tidak di tindak lanjutnya. Akan tetapi Andi Merya Nur baru 3 bulan menjabat sudah di tangkap KPK dengan dalil laporan masyarakat.

“Jadi bisa dikatakan bahwa KPK sekarang sudah tidak mengedepankan hukum melainkan hanya titipan kasus saja,” katanya.

Lanjut Muis, dalam laporannya ke KPK tersebut hingga kini tidak ada tindak lanjuti. Dia menilai entah ada KPK padahal bukti yang diberikan ada. Ditambah lagi dari perkataan Anzarullah di persidangan bahwa praktik suap di Koltim sudah berlangsung saat Bupati lama menjabat.

“Saya melihat ini kasusnya yang menimpah ibu Merya Nur seperti dipaksakan,” pungkasnya. (**)


Laporan : Muhammad Sahrul

 

 

Berita Terkait

Komitmen Bangun Konawe Utara dengan Prinsip Keadilan Sosial
Minim Transparansi, Tambang PT Antam di Tapunopaka Dinilai Rugikan Konut
Sambut Hari Bhayangkara ke-79, Polres Konut Gelar Car Free Day dan Layanan Gratis
Vebrianti Resmi Pimpin PSI Kolaka, Perkuat Konsolidasi hingga Akar Rumput
Putri Konawe Selatan Wakil Sultra di Ajang Pesona Batik Nusantara 2025
Rp11,8 T BB Migor Dipamerkan Kejagung, Netizen: Timah dan Pertamina Jangan Lupa!
PT Marketindo Diperkarakan Aliansi Masyarakat Tani di Kejari Konsel
Wakil Ketua II DPRD Konawe Tempuh Jalur Hukum, Laporkan 2 Akun Facebook

Berita Terkait

Rabu, 25 Juni 2025 - 13:16 WITA

Komitmen Bangun Konawe Utara dengan Prinsip Keadilan Sosial

Selasa, 24 Juni 2025 - 21:10 WITA

Minim Transparansi, Tambang PT Antam di Tapunopaka Dinilai Rugikan Konut

Minggu, 22 Juni 2025 - 17:10 WITA

Sambut Hari Bhayangkara ke-79, Polres Konut Gelar Car Free Day dan Layanan Gratis

Sabtu, 21 Juni 2025 - 19:11 WITA

Vebrianti Resmi Pimpin PSI Kolaka, Perkuat Konsolidasi hingga Akar Rumput

Rabu, 18 Juni 2025 - 17:40 WITA

Putri Konawe Selatan Wakil Sultra di Ajang Pesona Batik Nusantara 2025

Berita Terbaru

error: Dilarang Copy Paste!