“Investasi Bukan Janji, Tapi Komitmen untuk Membangun Daerah,”
Konawe Utara, Kroscek.co.id – Geliat pembangunan industri dan infrastruktur strategis, Bupati Konawe Utara, H. Ikbar, S.H., M.H., bersama Wakil Bupati Konawe Utara, H. Abuhaera, S.Sos., M.Si., menegaskan bahwa arah kebijakan investasi di daerahnya tidak boleh berhenti pada janji dan wacana semata.
Ikbar menekankan, investasi sejati adalah komitmen nyata untuk membangun kesejahteraan masyarakat, bukan sekadar retorika pembangunan.
Pernyataan itu disampaikan Bupati Ikbar saat Pemkab Konut menghadiri kegiatan koordinasi dan peninjauan lapangan pembangunan Smelter PT Stargate Pacific Resources serta proyek Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 275/150 kV Molore, Kamis (16/10/2025), di Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe Utara.
“Kita tidak butuh investasi yang hanya meninggalkan janji. Yang kita butuhkan adalah komitmen nyata, yang menyerap tenaga kerja lokal, menumbuhkan ekonomi rakyat, dan menghormati lingkungan,” tegas Bupati Ikbar kepada Kroscek.co.id, Jum’at (17/10/2025).
Dari Molore, Investasi Mulai Menunjukkan Wajah Baru

Proyek strategis Nasional yang kini dikerjakan di Konawe Utara, seperti pembangunan Smelter PT Stargate Pacific Resources, menunjukkan progres signifikan.
Hingga pertengahan Oktober 2025, pekerjaan konstruksi telah mencapai 35 persen, dan ditargetkan rampung serta diresmikan pada 17 Agustus 2026.
Fasilitas industri ini kelak menjadi pusat pengolahan nikel dengan dua tungku utama, serta berpotensi menyerap ribuan tenaga kerja lokal.
Pemerintah daerah memastikan, setiap proses pembangunan diawasi ketat agar berjalan transparan, akuntabel, dan berpihak pada masyarakat.
Bupati Ikbar menegaskan bahwa kehadiran industri ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga pemberdayaan sosial-ekonomi masyarakat.
“Kami ingin masyarakat Konut menjadi subjek pembangunan, bukan sekadar penonton di tengah derasnya investasi,” ujarnya.
GITET Molore, Simbol Integrasi Energi dan Kemandirian Daerah

Sejalan dengan pembangunan smelter, proyek GITET 275/150 kV Molore juga menjadi prioritas utama dalam mewujudkan kemandirian energi.
Fasilitas ini merupakan bagian dari sistem SUTET Kendari–Andowia–Bungku, yang kelak menjadi tulang punggung pasokan listrik industri dan masyarakat di Konawe Utara.
Didukung oleh PT PLN (Persero) PUSMANPRO UPMPK V, pembangunan ini diharapkan memperkuat jaringan listrik daerah dan memastikan kebutuhan energi terpenuhi dengan stabil.
Menurut Bupati Ikbar, kehadiran proyek ini adalah bukti bahwa Konawe Utara tidak lagi hanya menjadi penghasil bahan mentah, tetapi kini tengah naik kelas sebagai pusat hilirisasi dan energi.
“Kita tidak boleh hanya menambang, kita harus mengolah. Tidak boleh hanya menjual sumber daya, kita harus menciptakan nilai tambah,” kata Ikbar menegaskan.
Investasi yang Berkeadilan, Rakyat Sebagai Substansi menuju Konasara Jilid III

Dalam arah kebijakan pemerintahannya, Bupati Ikbar berkomitmen menjadikan setiap investasi di Konawe Utara sebagai alat pemerataan ekonomi, bukan dominasi kepentingan modal semata.
Ia menegaskan bahwa pembangunan industri harus memberi ruang bagi masyarakat untuk tumbuh, mulai dari penyerapan tenaga kerja lokal, peningkatan kapasitas SDM, hingga keberpihakan terhadap pelaku UMKM.
“Keadilan dalam pembangunan bukan hanya soal angka pertumbuhan ekonomi, tetapi bagaimana rakyat mendapatkan manfaat dari setiap rupiah yang diinvestasikan,” tegasnya.
Selain itu, Pemkab juga memperkuat regulasi daerah yang mendorong transparansi, efisiensi, dan keberlanjutan lingkungan sebagai syarat mutlak investasi.
Pemerintah tidak segan mengevaluasi setiap perusahaan yang tidak menunjukkan kepatuhan administratif dan sosial.
Langkah tegas Bupati Ikbar mencerminkan paradigma baru dalam pembangunan daerah dari sekadar menerima investasi, menjadi daerah yang mengatur arah investasi.
Konawe Utara kini tidak hanya bicara tentang pertumbuhan, tapi juga keberlanjutan, keadilan, dan tanggung jawab sosial.
Dengan fondasi industri yang mulai terbentuk di Molore, sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat kini menjadi kunci utama menggerakkan ekonomi daerah ke tingkat yang lebih mandiri.
“Investasi yang baik bukan sekadar modal yang datang, tetapi komitmen yang hidup membangun manusia, menegakkan keadilan, dan menjaga bumi kita,” tutup Bupati Ikbar. (**)
Laporan: Muh. Sahrul