Forum Pembangunan Sulawesi, Bupati Konut Usulkan Tata Ruang Berbasis Kepulauan

- Redaksi

Jumat, 11 Juli 2025 - 08:32 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bupati Konawe Utara, H. Ikbar, S.H., M.H., menghadiri Forum Koordinasi Pembangunan Wilayah Berbasis Penataan Ruang Pulau Sulawesi yang diselenggarakan di Gedung DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Kamis (10 Juni 2025).

Bupati Konawe Utara, H. Ikbar, S.H., M.H., menghadiri Forum Koordinasi Pembangunan Wilayah Berbasis Penataan Ruang Pulau Sulawesi yang diselenggarakan di Gedung DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Kamis (10 Juni 2025).

Palu, Kroscek.co.id – Bupati Konawe Utara, H. Ikbar, S.H., M.H., menghadiri Forum Koordinasi Pembangunan Wilayah Berbasis Penataan Ruang Pulau Sulawesi yang diselenggarakan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) di Gedung DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Selasa (10 Juni 2025).

Forum strategis ini dibuka langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Dr. Agus Harimurti Yudhoyono, didampingi oleh Menteri ATR/BPN Nusron Wahid serta Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG), Prof. Muh Aris Marfai.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh kepala daerah se-Pulau Sulawesi, jajaran pejabat kementerian, serta unsur legislatif dan akademisi.

Dalam forum yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan lintas provinsi tersebut, Bupati Ikbar menyampaikan gagasan penting: perlu adanya pendekatan baru dalam perencanaan tata ruang, khususnya di wilayah-wilayah yang memiliki karakteristik kepulauan dan pesisir dominan seperti Konawe Utara.

Baca Juga :  Kepemimpinan Sekolah Diuji di Tengah Tantangan Geografis dan Sistemik

“Selama ini pendekatan tata ruang cenderung berpola daratan dan cenderung teknokratis. Padahal, bagi daerah seperti kami di Konawe Utara, realitas geografis yang bercorak kepulauan, pesisir, dan kawasan lindung memerlukan pendekatan spasial yang inklusif dan adaptif terhadap kerentanan ekologi dan potensi kelautan,” tegas Ikbar di hadapan peserta forum.

Ia menilai, kebijakan tata ruang yang tidak kontekstual seringkali melahirkan konflik pemanfaatan ruang, tumpang tindih perizinan lahan, hingga ketimpangan pembangunan antara wilayah pesisir dan daratan.

“Sudah saatnya Pulau Sulawesi, sebagai wilayah yang memiliki garis pantai dan kepulauan terpanjang setelah Papua, mendesain Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) berbasis maritime spatial planning, sehingga pembangunan tidak hanya terpusat di darat, tetapi juga menjangkau laut dan pulau-pulau kecil,” jelasnya.

Baca Juga :  Pemkab Konawe Utara dan Bulog Luncurkan Program SPHP Bantuan Beras

Dalam forum ini, Bupati Konut juga menyinggung isu aktual yang tengah dihadapi pemerintah daerah, yakni tumpang tindih pengelolaan lahan antara proyek strategis nasional (PSN) dan perizinan investasi lokal.

“Di lapangan, kami mendapati adanya ketidaksinkronan antara RTRW daerah dengan penetapan lokasi PSN dari pusat. Hal ini memicu ketegangan antar investor dan menempatkan pemerintah daerah dalam posisi dilematis,” ungkap Ikbar.

Untuk itu, ia mengusulkan agar proses penetapan PSN dan rencana strategis pembangunan nasional di wilayah Sulawesi ke depan melibatkan konsultasi lebih awal dengan pemerintah kabupaten/kota, guna menjaga kohesi kebijakan antara pusat dan daerah.

Dalam forum ini, Bupati Ikbar hadir bersama rombongan teknis dari Konawe Utara, di antaranya Kepala Bappeda, Kepala Dinas PUPR, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Sekretaris Dinas PTSP, serta Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Konut.

Baca Juga :  Konawe Utara Tegaskan Tidak Defisit, Justru Surplus: Jawab Pemberitaan Keliru

Kehadiran tim ini menunjukkan keseriusan Pemda dalam menyuarakan kepentingan daerah dalam forum nasional.

Selain sesi pleno, diskusi panel juga diisi dengan paparan teknis dari Kementerian ATR/BPN, BIG, dan Bappenas, termasuk sesi interaktif antara kepala daerah dengan para menteri.

Ikbar berharap, rekomendasi forum ini tidak berhenti sebagai dokumen seremonial semata, tetapi dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan pembangunan lintas wilayah di Pulau Sulawesi yang lebih adil, adaptif, dan berkelanjutan.

Gagasan Bupati Konawe Utara untuk mendorong tata ruang berbasis kepulauan adalah isyarat penting bahwa pembangunan tidak bisa terus-menerus menggunakan cetak biru daratan.

Di tengah krisis iklim dan ketimpangan wilayah, tata ruang seharusnya menjadi alat pemerataan dan perlindungan, bukan sekadar dokumen administratif.**


Laporan : Muh. Sahrul

Berita Terkait

Tadoloiyo Juara Umum, Dari Bola Volly hingga Panggung Karaoke, Semua Disikat!
Konawe Utara Matangkan Strategi Sukseskan SPI 2025 KPK
Kontraktor CV Yama Surya: Pengerjaan Jembatan Lamonae Sesuai Spesifikasi
Hasil Evaluasi Gubernur: Keuangan Konawe Utara Dinilai Sehat dan Positif
PT Antam Beri Bantuan ke BLUD RS Konawe Utara, Plt Dirut: Terima Kasih
BLUD Rumah Sakit Konawe Utara Sabet Penghargaan OPD Inovasi 2025
HUT RI ke-80, Bundaran Konasara Jadi Pusat Malam Resepsi Kenegaraan
Ucie Sucita, Idul Fatrah, dan Chesylino Siap Meriahkan Malam Kemerdekaan di Konawe Utara

Berita Terkait

Kamis, 28 Agustus 2025 - 11:15 WITA

Tadoloiyo Juara Umum, Dari Bola Volly hingga Panggung Karaoke, Semua Disikat!

Senin, 25 Agustus 2025 - 14:39 WITA

Konawe Utara Matangkan Strategi Sukseskan SPI 2025 KPK

Jumat, 22 Agustus 2025 - 17:24 WITA

Kontraktor CV Yama Surya: Pengerjaan Jembatan Lamonae Sesuai Spesifikasi

Jumat, 22 Agustus 2025 - 15:32 WITA

Hasil Evaluasi Gubernur: Keuangan Konawe Utara Dinilai Sehat dan Positif

Minggu, 17 Agustus 2025 - 23:07 WITA

PT Antam Beri Bantuan ke BLUD RS Konawe Utara, Plt Dirut: Terima Kasih

Berita Terbaru

Bupati Konawe Utara, H. Ikbar, S.H., M.H., dan Wakil Bupati Konawe Utara, H. Abuhaera, S.Sos., M.Si., siap Sukseskan Survei Penilaian Integritas (SPI) 2025 yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pemerintah

Konawe Utara Matangkan Strategi Sukseskan SPI 2025 KPK

Senin, 25 Agu 2025 - 14:39 WITA

error: Dilarang Copy Paste!