Konawe Utara, Kroscek.co.id – Upaya Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Konawe Utara (Konut) dalam membangun infrastruktur di Ibu Kota Wanggudu kembali tercoreng oleh rendahnya kesadaran sebagian masyarakat.
Trotoar pejalan kaki yang baru selesai dibangun di Desa Lambudoni, Kecamatan Andowia, awal tahun 2025 ini, mengalami kerusakan parah akibat aktivitas pengerukan tanah dan lalu lintas alat berat yang tidak terkendali.
Anggota DPRD Konut, Fendrik, S.Kom., mengecam keras tindakan tidak terpuji tersebut. Ia menyayangkan minimnya etika dan tanggung jawab oknum masyarakat terhadap fasilitas umum yang seharusnya dijaga bersama.
“Pemerintah sudah berupaya memberikan yang terbaik untuk masyarakat melalui pembangunan trotoar ini, namun dirusak begitu saja. Ini mencerminkan moralitas yang sangat rendah,” ujarnya Fendrik, kepada Kroscek.co.id, Selasa (10/06/2025).
Fendrik menilai bahwa tindakan perusakan tersebut bukan hanya merugikan negara dari sisi anggaran, tetapi juga menghilangkan akses aman bagi para pejalan kaki.
Trotoar yang mestinya menjadi fasilitas umum kini tertutup serpihan tanah dan bergeser dari posisinya semula. “Ini merusak kenyamanan dan keselamatan masyarakat. Apalagi lokasi ini berada di jalur utama poros Trans Sulawesi,” tambahnya.
Menanggapi situasi ini, Fendrik mendesak aparat penegak hukum serta dinas terkait untuk segera turun tangan. Ia meminta agar pihak-pihak yang bertanggung jawab dipanggil dan diproses sesuai hukum yang berlaku.
Selain itu, ia juga mendorong dilakukannya evaluasi terhadap pengawasan alat berat yang beroperasi di sekitar wilayah pemukiman.
“Kami mendesak Pemda untuk mengambil langkah hukum dan segera memperbaiki kerusakan. Ini juga momentum untuk memperkuat sistem perlindungan infrastruktur agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali, kasian sekali fasilitas harus dijaga malah sengaja di rusak,” tegasnya. (**)
Laporan : Muh. Sahrul