[responsivevoice_button voice=”Indonesian Male” buttontext=”BACAKAN“]
BOMBANA, KROSCEK.NET – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Lembaga Adat Tolaki (LAT) Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) periode 2022-2027 resmi dikukuhkan (Pomborehu’a) dalam sebuah prosesi adat bertempat di Eks MTQ Bombana, Rumbia. Minggu (23/10/2022).
Pengukuhan dan pengambilan sumpah dipimpin langsung Ketua umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LAT Sultra, H. Masyhur Masie Abunawas kepada Agustamin Saleko terpilih sebagai Ketua DPD LAT Bombana dan Rimbu, sebagai Sekretaris Umum bersama pengurus DPD LAT Bombana.
Turut hadir Wakil Gubernur Sultra, H. Lukman Abunawas, Pj Bupati Bombana, H. Burhanuddin, Tokoh Masyarakat Bombana, H. Tafdil (eks bupati bombana), Sekda Bombana, Man Arfa, Ketua DPRD Bombana, Arsyad beserta jajaran, Ketua HIPTI Sultra, Rusmin Abdul Gani, unsur Forkopimda, Ketua Pengurus AMAN Center Sultra, Unsur Ormas Bombana dan pimpinan lembaga pemerintahan lain.
Tujuan Pengukuhan DPD LAT Bombana ini mengangkat tema Optimalisasi Peran Lembaga Adat Tolaki sebagai Mitra Pemberdayaan dan Budaya Lokal menuju Wonua Bombana Surga Investasi.
Usai mengukuhkan, Ketum DPP LAT Sultra, H. Masyhur Masie Abunawas, meminta pada pengurus yang baru dilantik bisa menjalankan amanah yang diberikan dalam melestarikan nilai- nilai budaya suku Tolaki.
“Kalau bukan kita yang menjaganya siapa lagi. Pengurus yang baru bisa menyusun program kerja selama lima tahun. Karena saya yakin pengurus yang dikukuhkan merupakan orang terpilih dan terbaik untuk melestarikan nilai budaya tolaki,” Ucap, H. Masyhur Masie Abunawas.
Menurut, H. Masyhur Masie Abunawas, bahwa eksistensi nilai-nilai yang terkandung dalam kalosara sedang menghadapi tantangan berat. Perkembangan zaman telah menyeret masyarakat turut latah dengan budaya baru dan cenderung meninggalkan budaya leluhur.
“Olehnya itu saya meminta kepada pungurus
Semoga mampu menjalankan amanah untuk berbakti demi kemajuan membangun daerah serta dapat menjadi contoh suri tauladan bagi masyarakat dalam mengamalkan adat istiadat dan budaya,” imbuhnya.
Keberadaan LAT ini tentunya harus dapat menjadi tali pengikat serta payung pemersatu dan dapat memberikan kontribusi berupa pemikiran atau ide-ide serta nasehat dalam rangka mendukung proses pembangunan di Kabupaten Bombana.
“Proses pembangunan di bombana harus dipersatukan. Saya minta kalau ada keluarga saya yang melanggar dari ketentuan nilai-nilai budaya di kabupaten bombana, saya minta ditegur,” Tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPD LAT Bombana, Agustamin Saleko, mengharapkan sinergitas dan keanekaragaman suku dan budaya yang ada, maka LAT harus bisa menunjukkan jati diri sebagai lembaga yang mampu menjawab dan menjernihkan seluruh persoalan-persoalan yang terjadi di tengah masyarakat.
“Kehadiran DPD LAT Bombana bukan untuk menggangu adat mornene, tetapi untuk mempersatukan perbedaan, tujuan dan solidaritas dalam membangun daerah kabupaten bombana,” Tegasnya. (**)
Laporan : Muh. Sahrul