Kementan Evaluasi Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian

- Redaksi

Sabtu, 9 April 2022 - 13:22 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bustanul Arifin Caya.

Bustanul Arifin Caya.

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Male” buttontext=”BACAKAN“]

Jakarta, Kroscek.net – Guna mendukung terwujudnya ketahanan pangan dan kesejahteraan petani, Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) terus berupaya meningkatan kapasitas SDM pertanian yang maju, mandiri, dan modern.

Guna mendukung semua itu, BPPSDMP melaksanakan Pertemuan Evaluasi Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian melalui Dana Dekonsentrasi (APBN Dan SIMURP), Bimtek Penyuluh Pertanian Swadaya di Lokasi IPDMIP Wilayah Timur dan Rakor Food Estate Wilayah Sumba Tengah Provinsi Nusa Tenggara Timur selama 3 hari (7-9 April 2022) di Bali.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan peningkatan SDM menjadi fokus utama Kementan. Tantangan cuaca merupakan tantangan baru yang harus dihadapi saat ini.

“Saat ini kita masih dalam pemulihan Pandemi Covid-19, maka negara-negara G20 sepakat mengusung mandat zero hunger di tengah-tengah dampak perubahan iklim”, ujar Mentan Syahrul.

“Apa yang kita buat ini adalah sesuatu yang hebat, sesuatu yang luar biasa, sesuatu yang sangat penting bagi negara bangsa dan rakyat. Menghadapi suatu tantangan yang ada dan kondisi yang unpredictable seperti climate change dan tentu dampak pandemi Covid-19, climate change seperti ini baru kita hadapi, oleh karena itu ini luar biasa, kondisi ini tidak bisa dispekulasi”, tambah Mentan Syahrul.

Secara virtual Kepala Badan PPSDMP, Dedi Nursyamsi dari Ruang Diorama BPPSDMP, Jumat (8/4/2022) menyampaikan bahwa dampak Covid-19 sudah meluluhlantakan seluruh sendi-sendi perekonomian.

Bukan hanya di Indonesia tapi juga di dunia. Bahkan, FAO juga sudah mengingatkan akan terjadi dampak yang luar biasa dari pandemi Covid-19 ini.

“Selain itu perubahan iklim juga mempengaruhi, diantaranya beberapa perubahan variabel yaitu suhu yang semakin hari semakin panas dan curah hujan yang maki tidak menentu, bahkan curah hujan di suatu tempat mengalami perubahan yang luar biasa dan berubah-ubah,” katanya.

Dedi menambahkan, perubahan iklim ini menyebabkan es di kutub utara dan selatan mencair sehingga permukaan air laut meningkat. Hal ini menyebabkan air yang dari laut masuk ke daratan, padahal lahan-lahan pertanian ada di Indonesia lebih dari 70% berada di pesisir.

“Bisa kita bayangkan jika lahan pertanian bercampur dengan air laut semua tanaman akan mati dan ini mengganggu sistem produksi kita,” katanya.

Dampak perubahan iklim lainnya adalah iklim ekstrim el nino kemarau berkepanjangan dan el nina banjir dimana-dimana dan frekuensi makin meningkat. Dulu sepuluh tahun sekali, saat ini lima tahun sekali bahkan ada tendensi tiga tahun sekali bahkan intensitasnya makin kuat.

Akibat perubahan iklim ekstrim ini, terjadi serangan hama penyakit tanaman di mana-mana dan sehingga menyebabkan sistem produksi di sentra pangan dunia terganggu.

“Akhirnya negara-negara produsen melakukan retriksi sehingga negara-negara produsen tidak melakukan ekspor, khawatir Covid-19 tidak berhenti sehingga menyebabkan ketersediaan pangan di pasar nasional menurun,” katanya.

Dalam situasi seperti ini, solusinya adalah kurangi ketergantungan impor dengan genjot produksi dan produktivitas pangan, serta diservifikasi pangan lokal.

Ganti ketergantungan komoditas pangan impor dengan komoditas pangan lokal. Ini menjadi tugas dan peran penyuluh pertanian untuk menyampaikannya kepada masyarakat. Gunakan smart farming agar dapat menggenjot produksi pertanian kita. CSA dapat menyelamatkan produksi pertanian kita.

Selain itu Perpres 35 Tahun 2022 telah mengamanatkan kemesraan sinergitas antara pemerintah pusat dan daerah untuk menggenjot produksi dan produktivitas, ujarnya lagi.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Bustanul Arifin menyampaikan bahwa kita tidak bisa melakukan sesuatu yang biasa-biasa saja. Untuk mengahadapi perubahan iklim, kita harus menginovasi pruduksi pertanian dan meningkatkan kemampuan untuk meningkatkan produksi.

Melalui SIMURP diharapkan dapat mengurangi emisi Gas Rumah Kaca. Lakukan inovasi dan teknologi melalui CSA dan smart farming. Untuk daerah yang mendapatkan dana top up paling tinggi segera lakukan akselerasi di semua kegiatan. Karena ujung dari semua kegiatan penyuluhan pertanian adalah peningkatan produksi dan produktivitas pertanian.

Bangun komitmen dan komunikasi dengan semua ajajaran sehingga terbangun sinergi dengan baik, tutupnya. lakukan gerakan akselerasi. Peningkatan produktivitas. Setelah pertemuan ini diharapkan ada progres untuk akselerasi. (**)


 

Berita Terkait

F-PRB Bersama PWI Konut Serahkan Bansos di Ponpes Hidayatullah dan Tahfizul Qur’an Abudarda
Pembangunan Trotoar Drainase di Wanggudu dan Andowia Terus Dikebut
Hanya Satu, H. Ruksamin Ajak Masyarakat Nilai Calon Pemimpin Sultra dari Track Record
Dinilai Mampu Rangkul Semua Etnis, Ruksamin-Sjafei Didukung Angkatan Muda Tolaki
Rutan Kelas IIA Kendari Siapkan 2 TPS Khusus untuk Narapidana
Berikut Nomor Urut Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Konawe Utara 2024
Om Kadar Ajak Masyarakat Kolaka Menangkan Ruksamin-Sjafei di Pilgub Sultra 2024
Ditunjuk jadi Ketua Tim Relawan Kolaka, Om Kadar: Ruksamin-Sjafei Pemimpin ‘Fleksibel’

Berita Terkait

Jumat, 11 Oktober 2024 - 12:28 WITA

F-PRB Bersama PWI Konut Serahkan Bansos di Ponpes Hidayatullah dan Tahfizul Qur’an Abudarda

Senin, 7 Oktober 2024 - 09:53 WITA

Pembangunan Trotoar Drainase di Wanggudu dan Andowia Terus Dikebut

Jumat, 27 September 2024 - 10:02 WITA

Hanya Satu, H. Ruksamin Ajak Masyarakat Nilai Calon Pemimpin Sultra dari Track Record

Rabu, 25 September 2024 - 16:32 WITA

Dinilai Mampu Rangkul Semua Etnis, Ruksamin-Sjafei Didukung Angkatan Muda Tolaki

Rabu, 25 September 2024 - 11:54 WITA

Rutan Kelas IIA Kendari Siapkan 2 TPS Khusus untuk Narapidana

Berita Terbaru

error: Dilarang Copy Paste!