Kendari, Kroscek.co.id – Hari ini, suasana di Polda Sulawesi Tenggara terasa sedikit berbeda. Tidak ada sirine, tidak ada razia mendadak, yang ada hanyalah ucapan selamat ulang tahun yang datang silih berganti untuk seorang perwira santun tapi tak pernah kehilangan wibawa, Brigadir Jenderal Polisi Amur Chandra Juli Buana, S.H., M.H.
Ya, Wakapolda Sultra yang dikenal kalem tapi cekatan ini resmi bertambah usia yang ke 57 Tahun. Meski lahir di Bandung pada 12 Juli 1968, perayaan dan ucapan hangat justru mengalir deras dari tanah Anoa.
Rupanya, meski jauh dari kampung halaman, doa-doa tak pernah jauh dari jenderal yang murah senyum ini.
“Semoga panjang umur, diberi kekuatan dan kesehatan, sukses dalam karir maupun keluarga, serta senantiasa dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa. Amin,” tulis Kapolda Sultra, Irjen Pol. Didik Agung Widjanarko, S.I.K., M.H.
Sebagai lulusan Akademi Kepolisian tahun 1990, Brigjen Amur dikenal berpengalaman di bidang lalu lintas.
Rekan-rekan satu angkatan menjulukinya “Si Polisi Jalan Raya yang Tak Pernah Tersesat.” Tapi jangan salah, karier beliau bukan cuma muter-muter di bundaran.
Pernah juga menjabat Sekretaris NCB Interpol Indonesia di Divhubinter Polri sejak 18 Juli 2020.
Kalau jalan nasional sudah dilahap, maka jalan-jalan internasional pun sudah ia sambangi. Pendek kata, lokal jalan, global pun dijabanin.
Di sisi lain, sang jenderal juga punya sandaran hati, Dewi Afrida, istri tercinta yang selalu menemani dari lalu lintas padat di Jakarta sampai tugas Negara di Bumi Anoa.
“Di balik jenderal sukses, ada ibu rumah tangga yang lebih sibuk,” begitu gurauan rekan-rekannya.
Tak heran bila banyak anggota muda menjadikan Brigjen Amur sebagai role model, disiplin, sopan, dan selalu rendah hati.
Bahkan, ada yang bilang, “Beliau kalau jalan di kantor aja nggak pernah bikin suara sepatu keras. Tapi sekali bicara, langsung semua berdiri.”
Dirgahayu, Jenderal!
Tetap jadi panutan, tetap bugar meski usia nambah, dan tetap jadi simbol polisi yang tegas tapi dekat dengan rakyat.
Karena bintang di pundak boleh bersinar, tapi kerendahan hati tetap membuat siapa pun dihormati. (**)
Laporan : Muh. Sahrul