Ruksamin Ikuti Tradisi Kande-kandea Haroa Penganugerahan Gelar Adat Baubau

- Redaksi

Rabu, 18 Oktober 2023 - 17:14 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ruksamin menggelar Haroa penganugerahan gelar adat dan syukuran Hari Jadi Ke-482 Baubau, serta HUT Ke-22 Kota Baubau.

Ruksamin menggelar Haroa penganugerahan gelar adat dan syukuran Hari Jadi Ke-482 Baubau, serta HUT Ke-22 Kota Baubau.

BAUBAU, KROSCEK.CO.ID – Setelah menghadiri upacara peringatan Hari Jadi Ke-482 Baubau dan HUT Ke-22 Kota Baubau sebagai daerah otonom, Bupati Konawe Utara (Konut), Dr. Ir. H. Ruksamin, S.T., M.Si., IPU., ASEAN. Eng, melanjutkan partisipasinya dalam acara Kande-kandea.

Acara Kande-kandea ini diadakan dalam rangka Haroa penganugerahan gelar adat dan syukuran Hari Jadi Ke-482 Baubau, serta HUT Ke-22 Kota Baubau sebagai daerah otonom. Acara ini digelar di pelataran Kantor Wali Kota Baubau, beberapa waktu lalu.

Baca Juga :  Mekar Jaya Wakili Konut, Bupati Pastikan Persiapan Matang

Tradisi Kande-kandea merupakan warisan budaya yang kaya dalam masyarakat Buton. Tiga etnis, yaitu Cia-Cia, Muna (Pancana), dan Wolio, secara rutin melaksanakan tradisi makan bersama ini, dengan nama yang berbeda di masing-masing etnis. Tradisi ini memiliki unsur hiburan, ritual, dan menjadi tempat interaksi sosial, politik, dan budaya.

Dalam sejarahnya, Kande-kandea adalah cara untuk menyambut pulangnya para laskar Kesultanan Buton dari medan perang. Para gadis bersiap dengan makanan untuk memberikannya kepada para anggota laskar sebagai tanda penghargaan atas perjuangan mereka. Acara ini juga menjadi ajang pertemuan muda-mudi di mana remaja putra dan putri dapat saling bertatap muka.

Baca Juga :  Dharma Wanita Konut Didorong Jadi Mitra Strategis Pemerintah

Namun, tradisi Kande-Kandea juga terpengaruh oleh dua kekuatan berbeda, yaitu negara dan adat. Bagi masyarakat adat Baruta Analalaki, acara Kande-Kandea dilaksanakan secara sederhana, bersifat ritual, dan berlangsung secara tertutup di rumah adat mereka. Tradisi ini melibatkan pemberian makanan kepada arwah leluhur dan makan bersama, mirip dengan slametan pada masyarakat Jawa.

Baca Juga :  PUPR Konut : Gunakan Trotoar Sesuai Fungsi, Koordinasi Jika Bermuatan Berat

Meskipun diatur oleh dua kekuatan yang berbeda, tradisi Kande-kandea tetap menjadi bagian penting dari warisan budaya masyarakat Buton. Tradisi ini tidak hanya berhubungan dengan makanan, tetapi juga mengandung nilai-nilai sosial, politik, dan mistis yang mendalam, yang terus dijaga dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Tradisi ini menjadi simbol kesatuan sosial dan mistis masyarakat Buton, dan Bupati Konut turut serta dalam memperingati perayaan ini dengan penuh makna.


Laporan: Muh Sahrul

 

 

Berita Terkait

PUPR Konut : Gunakan Trotoar Sesuai Fungsi, Koordinasi Jika Bermuatan Berat
Komitmen Bangun Konawe Utara dengan Prinsip Keadilan Sosial
Minim Transparansi, Tambang PT Antam di Tapunopaka Dinilai Rugikan Konut
Dharma Wanita Konut Didorong Jadi Mitra Strategis Pemerintah
Rencana Kerja OPD Wajib Sejalan dengan “Konasara Berkibar”
Bupati dan Wabup Konut Meriahkan Pawai STQH XXVIII Dengan Tenun Khas
Vebrianti Resmi Pimpin PSI Kolaka, Perkuat Konsolidasi hingga Akar Rumput
Cetak SDM Kelautan dan Perikanan, Abuhaera Buka Sosialisasi Politeknik 2025-2026

Berita Terkait

Jumat, 27 Juni 2025 - 11:08 WITA

PUPR Konut : Gunakan Trotoar Sesuai Fungsi, Koordinasi Jika Bermuatan Berat

Rabu, 25 Juni 2025 - 13:16 WITA

Komitmen Bangun Konawe Utara dengan Prinsip Keadilan Sosial

Selasa, 24 Juni 2025 - 21:10 WITA

Minim Transparansi, Tambang PT Antam di Tapunopaka Dinilai Rugikan Konut

Senin, 23 Juni 2025 - 15:23 WITA

Dharma Wanita Konut Didorong Jadi Mitra Strategis Pemerintah

Senin, 23 Juni 2025 - 13:08 WITA

Rencana Kerja OPD Wajib Sejalan dengan “Konasara Berkibar”

Berita Terbaru

error: Dilarang Copy Paste!