Bareskrim Didesak Periksa PT RRA Diduga Penambang Ilegal hingga Jual Barang Bukti

- Redaksi

Rabu, 7 Juni 2023 - 20:34 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Massa Aksi resmi melaporkan PT RRA dan Bukti kapal TB. DAYA 37/BG. DBS 3708 memuat ore nikel milik PT. RRA diduga hasil penambangan ilegal di jetty masyarakat Desa Marombo. (*Ist)

Massa Aksi resmi melaporkan PT RRA dan Bukti kapal TB. DAYA 37/BG. DBS 3708 memuat ore nikel milik PT. RRA diduga hasil penambangan ilegal di jetty masyarakat Desa Marombo. (*Ist)

KONAWE UTARA, KROSCEK.CO.ID – PT Rifki dan Raisha Anursyah (RRA) diduga melakukan kegiatan pertambangan tanpa izin (Peti) di Blok Marombo, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Bahkan, PT. RRA juga diduga terlibat dalam kegiatan pengangkutan dan percobaan penjualan cargo yang merupakan Barang Bukti (BB) milik Kejaksaan.

Direktur Ampuh Sultra, Hendro Nilopo mengungkapkan bahwa eksistensi PT. RRA di Blok Marombo, Konawe Utara patut dipertanyakan.

Menurutnya, PT. RRA bukan perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan bukan kontraktor resmi, sehingga tidak memiliki hak untuk melakukan penambangan di Blok Marombo, Konawe Utara.

“Hal ini membuat perusahaan ini patut diperiksa. Mereka bukan pemilik IUP dan bukan kontraktor mining resmi, namun bisa melakukan penambangan sampai ke tahap pengapalan,” ujar Hendro dalam keterangan tertulisnya yang diterima media ini pada Rabu,(07/06/2023).

Baca Juga :  PT BSJ Serobot Hutan Lindung, Aliansi Peduli Hukum Desak Penindakan Tegas

Hendro menambahkan bahwa selain melakukan penambangan tanpa izin, PT RRA juga diduga melakukan penambangan nikel di dalam kawasan hutan.

“Hasil investigasi di lapangan menunjukkan bahwa kegiatan penambangan berada di dalam kawasan hutan. Oleh karena itu, dugaan kejahatan PT RRA ini tidak bisa lagi ditolerir,” tambahnya.

Olehnya itu, Ampuh Sultra saat menyambangi Mabes Polri beberapa waktu lalu, mendesak Bareskrim untuk segera turun ke lokasi guna menghentikan kegiatan pertambangan dan pengangkutan ore nikel oleh PT RRA yang diduga hasil dari kegiatan ilegal.

“Bareskrim Polri harus turun tangan untuk menghentikan kegiatan PT. RRA dan memeriksa Direktur Utamanya yang diduga kuat melanggar berbagai aturan hukum,” tegas Hendro.

Setelah menyampaikan tuntutannya di Bareskrim Mabes Polri, massa Ampuh Sultra kemudian menuju Kementerian Perhubungan RI.

Baca Juga :  PT BSJ Serobot Hutan Lindung, Aliansi Peduli Hukum Desak Penindakan Tegas

Hendro meminta agar Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menginstruksikan kepada Kepala Syahbandar KUPP Kelas III Molawe untuk tidak menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) kepada kapal TB. DAYA 37 / BG. DBS 3708 yang sedang memuat ore nikel milik PT. RRA yang diduga hasil dari penambangan ilegal di jetty masyarakat Desa Marombo.

“Awalnya, kapal ini pernah dipaksa untuk sandar di Jeti PT. Bososi, namun mendapat perlawanan dari pihak PT. Bososi. Sekarang, PT. RRA kembali memaksa untuk sandar di Jeti masyarakat di Desa Marombo,” terang mahasiswa S2 Ilmu Hukum dari Universitas Jayabaya Jakarta.

Terakhir, Hendro memberikan peringatan kepada perusahaan pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang berada di wilayah Marombo dan sekitarnya agar tidak memfasilitasi dokumen terbang kepada PT RRA.

Jika kapal TB. DAYA 37 / BG. DBS 3708 yang sedang memuat ore nikel di Jeti masyarakat berhasil keluar, maka yang bertanggung jawab bukan hanya PT. RRA saja, tetapi juga Syahbandar dan pihak yang memfasilitasi penerbitan dokumen perusahaan itu.

Baca Juga :  PT BSJ Serobot Hutan Lindung, Aliansi Peduli Hukum Desak Penindakan Tegas

Sementara itu, Plt Syahbandar Molawe Sorindra, saat dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui terkait izin atau dokumen yang digunakan oleh PT. RRA.

Dia menyatakan bahwa saat ini tidak ada izin permohonan sandar untuk aktivitas pemuatan ore nikel PT. RRA. Selain itu, aktivitas kegiatan pembuatan ore nikel juga sedang diawasi oleh Polda Sultra di lokasi.

“Tidak ada permintaan izin sandar di Jeti. Jika ada, itu harus melalui aplikasi online. Kami sudah memeriksa, namun belum ada izin. Kami tidak pernah mengeluarkan izin sandar tanpa prosedur yang sesuai,” ucapnya. (*Tim)


 

Berita Terkait

Misteri Api di Gedung Arsip BKAD Konut, Polisi Tunggu Jawaban Labfor
Ketua Dekranasda Konut Turut Sukseskan Pemilihan Putri Citra Indonesia dan Batik Tenun Sultra 2025
Pembalap Sulawesi Tengah Andi Rizky Alami Kecelakaan Serius di Dandim Cup Race Marisa
Warga Minta Pemkab Konawe Utara Tuntaskan Pembangunan Alun-Alun Konasara Tahap II
Usai Bela Negara, Ketua Umum DPP PBB Titip Pesan Kebangsaan bagi Kader
Pelatihan Bela Negara di Bogor, Fendrik: Nasionalisme Kader PBB Kian Membara
KPK Panggil Kasi Pidsus Kejari Kolaka Soal Kasus Dugaan Korupsi RSUD Koltim
PT Bumi Konawe Mineral Wujudkan Pembangunan Mushola Dusun Bajo Desa Tapunggaya

Berita Terkait

Kamis, 2 Oktober 2025 - 02:22 WITA

Misteri Api di Gedung Arsip BKAD Konut, Polisi Tunggu Jawaban Labfor

Senin, 29 September 2025 - 00:24 WITA

Ketua Dekranasda Konut Turut Sukseskan Pemilihan Putri Citra Indonesia dan Batik Tenun Sultra 2025

Minggu, 28 September 2025 - 00:01 WITA

Pembalap Sulawesi Tengah Andi Rizky Alami Kecelakaan Serius di Dandim Cup Race Marisa

Jumat, 26 September 2025 - 07:26 WITA

Warga Minta Pemkab Konawe Utara Tuntaskan Pembangunan Alun-Alun Konasara Tahap II

Kamis, 25 September 2025 - 21:20 WITA

Usai Bela Negara, Ketua Umum DPP PBB Titip Pesan Kebangsaan bagi Kader

Berita Terbaru

error: Dilarang Copy Paste!