[responsivevoice_button voice=”Indonesian Male” buttontext=”BACAKAN“]
KENDARI, KROSCEK.NET – Maraknya mafia tambang nikel Ilegal di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Kini menjadi buah bibir dan momok di kalangan pegiat lingkungan dan pegiat hukum hingga masyarakat pada umumnya.
Kedatangan tim gabungan Mabes Polri dalam memberantas mafia tambang di bumi anoa sangat disambut baik oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Dukungan tersebut di sampaikan Wakabid ESDM & Lingkungan Hidup DPD GPM Sultra, Julianto Jaya Perdana, mengatakan, bahwa kehadiran penegak hukum di Sultra sangat dinantikan dalam memberantas mafia tambang nikel di bumi anoa karena menurutnya Sultra darurat illegal mining.
“Kami sangat mengapresiasi kedatangan Mabes Polri dalam menyidak beberapa lokasi tambang yang diduga ilegal, dan peran penegakan hukum sangat kami nantikan dalam menindak mafia tambang karena banyak kami dapatkan lokasi bekas tambang yang kami duga itu illegal sehingga mengakibatkan tidak adanya program rehabilitasi hutan,” kata Julianto Jaya Perdana, Kamis (20/10/2022).
Menurut Julianto, bahwa penanganan kasus ilegal mining di Sultra perlu menjadi perhatian Mabes Polri, dan Gakkum KLHK RI dalam menguak sindikat penambang nikel ilegal di Provinsi Sultra.
“Kurang lebih 54 aduan ilegal mining yang sedang di tangani polda sultra saat ini, dan ini baru yang terlapor di meja polda sultra besar harapan kami Mabes Polri dan Gakkum KLHK RI untuk menyidak beberapa titik dugaan ilegal mining seperti di Kabupaten Kolaka Utara, Kabupaten Kolaka, Kabupaten Konawe Utara dan Kabupaten Konawe Selatan, karena menurut kami ini merupakan kasus serius yang perlu di tindak,” bebernya.
Pemuda dan Aktivis Sultra asal Konawe Selatan ini berharap kedatangan mabes polri mampu membuahkan hasil dalam menindak ilegal mining, perambahan kawasan hutan, dan pencegahan pengrusakan hutan agar stabilitas dan ekosistem berjalan baik dan selaras dengan kaidah-kaidah pertambangan yang telah di atur dalam hukum postif.
“Semoga dengan kedatangan Tim gabungan Mabes Polri di sultra yang kurang lebih sudah berjalan ke tiga hari mampu membuahkan hasil, karena bila berlarut-larut para penambang nakal ini di diamkan, akibatnya bukan hanya kasus pengrusakan hutan saja namun akan kerap bermunculan kasus kecelakaan kerja salah satu contohnya kasus yang terjadi di Blok Totalang Kolaka Utara,” tutupnya. (**)
Laporan : Abdul Madjid