[responsivevoice_button voice=”Indonesian Male” buttontext=”BACAKAN“]
KENDARI, KROSCEK.NET – Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Lukman Abunawas, menghadiri Rapat Koordinasi Komoditas Pertanian Strategis, di aula rumah jabatan gubernur, Rabu (12 Oktober 2022).
Turut hadir pada rapat tersebut, Kepala Badan Karantina pertanian Kementrian Pertanian RI, Ir. Bambang bersama Pejabat Tinggi Pratama Kementrian Pertanian, Rektor Universitas Halu OLeo Muhammad Zamrun Firihu, Pj. Walikota Kendari Asmawa Tosepu, bersama para Bupati/Walikota Se-Sultra, Sekda Konawe, para pejabat tinggi pratama lingkup Pemerintah Prov. Sultra, para kepala dinas pertanian Se-Sultra dan Kepala Badan Pusat Statistik Sultra.
Sulawesi Tenggara merupakan salah satu daerah yang mempunyai lumbung di bidang pertanian, sebagai penyedian stok pangan secara nasional, ada 17 kab/kota di sultra yang secara komoditas terdiri atas berbagai sektor, diantaranya ada empat unggulan dalam pertumbuhan ekonomi.
Pada sektor pertanian, baik sub sektor tanaman pangan, sub sektor perkebunan dan peternakan, sebesar 33,4% yang tersebar di 8 (delapan) kab/kota, mulai dari Kota Kendari, Konawe, Konawe Utara, Konawe Selatan, Bombana, Kolaka Timur, Kolaka dan Kolaka Utara.
Di sektor perikanan dan kelautan sebesar 27,1%. Kemudian, sektor sumber daya mineral atau pertambangan sebesar 24,3%, sisanya sektor pariwisata.
“Kita bisa manfaatkan potensi yang ada serta tingkatkan dan kembangkan sektor pertanian di sultra yang benar-benar punya sektor unggulan dan punya peran yang startegis,” Ungkap Lukman Abunawas.
Bahwa, kata Lukman Abunawas, semua potensi-potensi yang ada di sultra dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Berdasarkan data yang ada untuk sementara, bahwa tanaman pangan dan pertanian lainnya yang dapat kita manfaatkan antara lain; untuk lahan sawah seluas 125.289 hektar yang terdiri dari sawah irigasi 97.190 hektar, sawah non irigasi seluas 26.826 hektar serta luas lantai ring yang dapat di kembangkan tanaman pangan komoditas lainnya.
“Yang dapat kita kembangkan untuk komuditas pertanian yang strategis di Sultra adalah padi, jagung, kedelai, cabai, bawang, tebuh, kakau, daging sapi dan telur,” Jelas Wagub.
Pada sesi selanjutnya, Kepala Badan Karantina Pertanian menyampaikan bahwa, saat ini negara sedang bersiap-siap menghadapi kondisi yang tidak menentu, terhadap jaminan keamanan pangan kedepan, baik ini dampak dari krisis geopolitik maupun krisis iklim yang melanda diberbagai negara.
Strategi yang diambil Indonesia, yakni mempersipkan kepentingan pangan dalam negeri dan juga peran untuk bisa memberikan dukungan ketersedian pangan bagi kepentingan masyarakat di berbagai penjuru dunia lainnya.
“Kita sedang berfokus pada komoditas padi, jagung dan kedelai dan Sultra memiliki potensi lahan yang luas serta peluang yang sangat besar untuk dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat,” Ungkapnya. (**)
Laporan : Adelia Oktaviani