[responsivevoice_button voice=”Indonesian Male” buttontext=”BACAKAN“]
KENDARI, KROSCEK.NET – Mencermati tingkat inflasi nasional dan daerah saat ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) mengadakan rapat koordinasi terbatas bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara hadir secara virtual melaui zoom meeting.
Pejabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Asrun Lio mewakili Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) menghadiri rapat koordinasi (Rakor) secara terbatas antara Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), di Aula Merah Putih, Rumah Jabatan Gubernur, Kamis (01/09/2022).
Hadir pada rapat ini yang mendampingi Pj Sekda antara lain, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Suharno, Perwakilan Bank Indonesia Prov. Sultra Doni Septadijaya, Kepala Inspektorat Prov. Sultra, Kepala Balai Karantina Kendari Amdali Adhitama, Kepala Dinas Perhubungan Prov.Sultra Muh.Rajulan, dan Sekretaris Dinas Kominfo Prov.Sultra Supardin
Turut hadir Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Sultra Sitti Saleha, Kepala Kantor Pertanian Kelas II A Kendari Andi Faisal, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Prov. Sultra Ari Sismanto, Perum Bulog Kantor Wilayah Sultra Fatya Septya, serta para sejumlah pimpinan OPD Prov. Sultra yang terkait.
Hadir secara virtual Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur BI Perry Warjiyo, dan para Gubernur, Bupati dan Walikota se-Indonesia terkait.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga mengklaim, penurunan inflasi merupakan upaya ekstra dari pemerintah sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk menjaga stabilitas harga dan capaian inflasi 2022, pada rentang 2% hingga 4% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Airlangga menyatakan bahwa tim pengendalian inflasi pusat (TPIP) dan tim pengendalian inflasi daerah (TPID) akan terus diperkuat untuk menjaga kestabilan harga pangan.
Badan Pusat Statistik (BPS) telah melaporkan, di bulan Agustus 2022, Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,21% secara bulanan (month to month/mtm). Secara tahunan, inflasi Indonesia mencapai 4,69% (year on year/yoy), turun dibandingkan bulan Juli 2022 yang mencapai 4,94% (yoy).
Langkah ini akhirnya berhasil untuk menurunkan menjaga stabilitas harga pangan, tercermin dari inflasi volatile food yang turun 8,93% (yoy) dari yang sebelumnya pada Juli 2022 mencapai 11,47% (yoy).
pada bulan Agustus terdapat 66 kabupaten/kota yang memiliki realisasi inflasi di atas nasional, jumlah tersebut menurun dari bulan Juli lalu yang tercatat di 69 kabupaten/kota. Sementara itu masih terdapat 27 provinsi yang memiliki realisasi di atas inflasi nasional.
“Rakortas ini tentu memperkuat sinergi, terutama yang inflasinya di atas nasional,” tegas Menko Airlangga.
Selanjutnya, pada kesempatan tersebut Menko Airlangga menjelaskan berbagai rekomendasi aksi TPIP-TPID dalam rangka extra effort stabilisasi harga dan ketahanan pangan. Rekomendasi tersebut yakni perluasan Kerjasama Antar Daerah (KAD) terutama untuk daerah surplus/defisit dalam menjaga ketersediaan supply komoditas.
Pelaksanaan Operasi Pasar dalam memastikan keterjangkauan harga dengan melibatkan berbagai stakeholders, pemberian subsidi ongkos angkut bersumber dari APBN sebagai dukungan memperlancar distribusi.
Selanjutnya juga direkomendasikan percepatan implementasi program tanam pangan pekarangan untuk mengantisipasi tingginya permintaan di akhir tahun, serta penyusunan Neraca Komoditas Pangan Strategis untuk sepuluh komoditas strategis di wilayah masing-masing.
Rekomendasi selanjutnya yakni terkait upaya meredam harga pangan dan penguatan sinergi TPIP-TPID melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) untuk mempercepat stabilisasi harga.
“Bapak dan Ibu Gubernur, Bupati, Walikota yang angka inflasinya di atas nasional, diminta untuk dapat menurunkan inflasi dalam bulan-bulan ke depan hingga di bawah 5%,” tegas Menko Airlangga.
Menutup penjelasannya, Menko Airlangga juga mengapresiasi seluruh pihak yang telah berupaya dalam mengendalikan inflasi di daerah maupun di pusat. “Ini tentu merupakan upaya bersama antara Pemerintah Pusat, Bank Indonesia, dan Pemerintah Daerah, dalam wadah TPIP dan TPID untuk mengendalikan gejolak-gejolak harga,” pungkas Menko Airlangga. (**)
Laporan : Muh. Sahrul