KONAWE UTARA, KROSCEK.CO.ID – Mengenal lebih dekat sosok Ruksamin, mantan loper koran hingga menjadi seorang Bupati Konawe Utara (Konut) Sulawesi Tenggara (Sultra), tentunya mempunyai kepribadian sederhana dari rakyat biasa, dan karakter kepemimpinan tidak terbatas oleh level atau status tertentu.
Tak hayal, pemimpin yang baik dilahirkan dari rakyat yang baik, jika masyarakat konawe utara mengamanahkan jabatan Bupati Konut untuk yang ke dua periode kepada dirinya karena sikapnya yang merakyat, bertanggungjawab dan peduli atas keselamatan daerah dan masyarakatnya.
Ruksamin juga dikenal mudah bergaul kepada siapa saja mulai kalangan bawa sampai atas. Senyum khas, dan kecerian yang melekat pada dirinya membuat siapa saja simpati kepadanya.
Menurut mantan Ketua DPRD Konut itu, menjadi pemimpin hendaknya tidak membuat seseorang menjadi sombong. Sebaliknya, tidak menjadi pemimpin jangan menjadi minder karena kemuliaan bukan ada pada jabatan dan tahta kedudukan.
Ringan tangan, suka menolong juga menjadi bagian dari kepribadian Ruksamin. Sikap dermawan juga diturunkan kepada keluarganya.
Menyebut nama Ruksamin, masyarakat secara luas sudah tidak asing lagi. Pria bergelar Dr. IR. H. Ruksamin, ST., MSi., IPU, Asean Eng, kerap tampil diberbagai acara hingga tingkat nasional, baik di bidang akademik, pemerintahan, maupun organisasi.
Memasuki usia 49 tahun, Ruksamin terus memantapkan diri berkarir untuk mengabdi kepada daerah dan masyarakat secara luas. Sebagai tokoh inspiratif masyarakat dan generasi muda secara luas.
Gelar tokoh pemersatu suku bangsa dan agama, juga dilekatkan kepada dirinya. Bukan tanpa alasan, karena kepeduliannya yang begitu tinggi terhadap kerukunan umat manusia tanpa membeda-bedakan satu sama lain.
Hal itu, terbukti dalam kepemimpinannya di Konawe Utara yang mampu membangun dan mempersatukan suku bangsa dan agama, hingga hidup damai dan berdampingan.
Ruksamin juga kini menahkodai partai politik sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Bulan Bintang (PBB) Sultra.
Kepemimpinan bupati dua periode di Bumi Oheo itu, banyak melahirkan prestasi di bidang keuangan, kesehatan, pendidikan dan pertanian.
Hingga ke pemerintah pusat, figur Ruksamin dikenal sebagai pejabat daerah yang tangguh, terlebih dalam penanganan bencana, sebut saja banjir dan virus covid-19.
Kesejateraan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dibawahinya terus diperjuangkan memperoleh kesejateraan.
Namun, siapa sangka dari jabatan strategis yang di duduki mulai dari lembaga legislatif, eksekutif, organisasi, sampai dengan memiliki gelar pendidikan akademik yang luar biasa, ternyata sosok Ruksamin memiliki perjalan hidup yang keras.
Singkat kisah. Ruksamin terlahir dari keluarga yang sederhana di perkampungan ujung Utara Desa Basule, Kecamatan Lasolo Kabupaten Konawe Utara. Ruksamin, dibesarkan dari seorang anak guru dan petani.
Pendidikan yang diperoleh dari kedua orang tuanya, menjadikannya sebagai pribadi yang mandiri, kuat dan tegar menjalani hidup.
Untuk bersekolah saja di bangku SD, SMP, hingga SMA, Ruksamin harus mencari kelapa tua kemudian di jual sebagai tambahan biaya sekolah, dan tinggal dirumah sanak keluarga untuk bisa peroleh tempat tinggal selama menempuh pendidikan.
Lanjut dijenjang pendidikan yang lebih tinggi, Ruksamin beranikan diri merantau di Kota Makassar, Sulawesi Selatan untuk kuliah. Selama kuliah, suami dari Nurponira Ruksamin ini menjadi loper koran.
Tiap harinya sebelum masuk kuliah, dirinya terlebih dahulu berkeliling menjual koran dari rumah ke rumah untuk memperoleh biyaya tambahan kuliah dan makan.
Lulus bangku perkuliahan dengan nilai terbaik. Ruksamin kembali ke kampung halamannya di Konawe Utara dengan menjadi seorang Pegawai Harian Lepas (PHL) di Kantor Kecamatan.
Honor yang diperoleh kala itu, sebanyak 300 per tiga bulan sekali terima, diberikan kepada orang tua, keluarga dan sebagian ditabungnya.
Untuk mendapat penghasilan tambahan, pria akrab disapa Bung Sam ini juga menjadi guru mengaji. Tak heran jika dirinya memiliki jiwa sosial yang tinggi karena dilandasi pengetahuan agama yang kuat.
Selain itu, dirinya juga bertani dengan menanam sayur-sayuran sebagai biyaya tambahan bahan makanan.
Kesabaran dan keikhlasan menjalani hidup, dan rasa syukur yang diperoleh dari hasil keringatnya mengantar dirinya peroleh kebaikan hidup.
Benar, Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan mengangkat derajat dan rezeki seseorang bagi yang sabar, ikhlas dan terus berusaha berikhtiar, berdoa dalam bekerja.
Itulah yang kini di rasakan seorang Ruksamin, perjalan karirnya yang terus naik dibersinar karena diperoleh dari buah kesabaran.
Bahkan, sampai jadi pejabat negara pun, diirinya masih bertani untuk memperoleh biayaya tambahan hidup untuk keluarganya dan membantu orang-orang yang membutuhkan.
Itulah kisah singkat inspirasi dari sosok Ruksamin sang Bupati Konawe Utara 2 periode. Baginya tidak ada yang tak mungkin jika memiliki tekad, semangat, dan mau bekerja keras. Terpenting selalu berikhtiar, berdoa, iklhlas dan sabar dalam menjalani hidup, serta bekerja.(*Adv)