Sungai Lasolo Mencekam! Sepuluh Buaya Ditangkap, Jasad Nurlian Belum Ditemukan

- Redaksi

Senin, 6 Oktober 2025 - 22:53 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tim gabungan bersama warga berhasil menangkap beberapa ekor buaya di Sungai Lasolo saat proses pencarian korban yang diterkam, Senin

Tim gabungan bersama warga berhasil menangkap beberapa ekor buaya di Sungai Lasolo saat proses pencarian korban yang diterkam, Senin

Konawe Utara, Kroscek.co.id – Pencarian terhadap Nurlian, warga Kelurahan Wanggudu, Kecamatan Asera, yang diterkam buaya di Sungai Lasolo pada Senin siang (6/10/2025), masih terus dilakukan hingga malam ini.

Tim gabungan dari BPBD Konawe Utara, Basarnas, Damkar, aparat TNI, Polri, dan warga setempat bekerja siang dan malam menyisir arus deras sungai menggunakan perahu karet dan jaring seadanya. Namun hingga hari keempat, jasad korban belum ditemukan.

Ditengah pencarian itu, suasana di Sungai Lasolo semakin mencekam. Warga yang dilanda ketakutan dilaporkan telah menangkap dan mematikan sepuluh ekor buaya di sekitar lokasi kejadian.

Aksi spontan ini dilakukan secara massal dengan peralatan seadanya, sebagai bentuk kepanikan dan upaya melindungi diri dari ancaman predator yang kerap muncul di permukaan sungai.

Baca Juga :  Tragedi Sungai Lasolo, Fendrik: Ketika Buaya Dibiarkan, Warga Dikorbankan

Namun langkah itu justru memunculkan kekhawatiran baru. Sejumlah pihak mengingatkan bahwa tindakan pemusnahan satwa liar yang dilindungi berpotensi melanggar Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Dalam aturan tersebut, buaya termasuk satwa yang berada di bawah perlindungan hukum, meskipun penanganan populasi liar tetap dapat dilakukan oleh otoritas berwenang seperti BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam).

“Aksi penangkapan satwa secara massal oleh massa yang geram adanya buaya memakan manusia. Kita semua paham situasi panik, tapi tindakan seperti itu tetap harus dalam kendali aparat dan instansi teknis,” ujar Masnur Tepamba, Senin malam, pukul 23.48 WITA, Salah satu relawan yang turut memantau pencarian di lokasi.

Tragedi ini menjadi alarm keras atas absennya mitigasi sistematis dari instansi terkait, khususnya BKSDA Sulawesi Tenggara.

Baca Juga :  Warga Wanggudu Diterkam Buaya di Sungai Lasolo, Tim Gabungan Lakukan Pencarian

Warga sudah lama melaporkan kemunculan buaya di aliran Sungai Lasolo, namun hingga kini tak ada papan peringatan, patroli, maupun penanganan populasi yang terukur.

Situasi itu membuat masyarakat hidup di antara rasa takut dan ketidakpastian hukum di satu sisi harus melindungi diri, di sisi lain berhadapan dengan potensi jerat hukum konservasi.

Anggota DPRD Konawe Utara, Fendrik, S.Kom, kembali menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa berdiam diri menghadapi situasi ini.

“Negara tidak boleh hadir hanya setelah korban jatuh. Harus ada kebijakan nyata zona larangan, peringatan dini, patroli rutin, dan edukasi warga. Kalau semuanya dibiarkan seperti ini, tragedi demi tragedi hanya akan terulang,” tegasnya.

Fendrik menilai aksi warga sebagai bentuk putus asa kolektif akibat kelambanan BKSDA dalam melindungi warga.

“Kalau buaya sudah sepuluh ekor ditangkap dan korban tetap belum ditemukan, itu artinya ekosistem sudah rusak total. Buaya kehilangan habitat, manusia kehilangan rasa aman, dan BKSDA kehilangan kendali,” Jelas Fendrik.

Hingga kini, tim gabungan masih melanjutkan pencarian jasad korban, menyusuri aliran sungai hingga radius beberapa kilometer dari lokasi kejadian.

Baca Juga :  Tragedi Sungai Lasolo, Fendrik: Ketika Buaya Dibiarkan, Warga Dikorbankan

Situasi di lapangan masih dipenuhi keluarga, kerabat korban, dan warga yang berjaga, berharap jasad korban segera ditemukan, serta warga ingin memastikan sungai itu kembali aman untuk dilalui.

Namun di balik semua itu, Sungai Lasolo kini menyimpan luka ekologis yang dalam antara ketakutan rakyat yang nyata dan kelalaian kebijakan yang diam. (**)


Laporan: Muh. Sahrul

Berita Terkait

Tragedi Sungai Lasolo, Fendrik: Ketika Buaya Dibiarkan, Warga Dikorbankan
Warga Wanggudu Diterkam Buaya di Sungai Lasolo, Tim Gabungan Lakukan Pencarian
PT Antam vs Warga Mandiodo: Rakyat Menang di Atas Kertas, Kalah di Tanahnya Sendiri
Sidang Lapangan Antam vs Warga Mandiodo: Hak Rakyat Kecil Dipertaruhkan di PN Unaaha
Misteri Api di Gedung Arsip BKAD Konut, Polisi Tunggu Jawaban Labfor
Pengendara Honda PCX Tewas Gagal Salip Truk di Trans Sulawesi, Lembo Konawe Utara
Abdollah Tegaskan Isu Kebakaran BKAD Konut dan Penggeledahan KPU Tak Saling Berkaitan
Gedung Arsip BKAD Konut Terbakar: “Kertas Boleh Gosong, Integritas Jangan”

Berita Terkait

Senin, 6 Oktober 2025 - 22:53 WITA

Sungai Lasolo Mencekam! Sepuluh Buaya Ditangkap, Jasad Nurlian Belum Ditemukan

Senin, 6 Oktober 2025 - 16:45 WITA

Tragedi Sungai Lasolo, Fendrik: Ketika Buaya Dibiarkan, Warga Dikorbankan

Senin, 6 Oktober 2025 - 14:05 WITA

Warga Wanggudu Diterkam Buaya di Sungai Lasolo, Tim Gabungan Lakukan Pencarian

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 17:19 WITA

PT Antam vs Warga Mandiodo: Rakyat Menang di Atas Kertas, Kalah di Tanahnya Sendiri

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 13:05 WITA

Sidang Lapangan Antam vs Warga Mandiodo: Hak Rakyat Kecil Dipertaruhkan di PN Unaaha

Berita Terbaru

error: Dilarang Copy Paste!