Konawe Utara, Kroscek.co.id – Kunjungan Bupati Konawe Utara, Dr. Ir. H. Ruksamin, S.T., M.Si., IPU., ASEAN Eng, ke lokasi pembangunan Bundaran Central Budaya Daerah (CBD) Konasara, terletak di Kelurahan Wanggudu, Asera, menjadi momen penting dalam upaya memperkuat budaya dan pembangunan daerah.
Bundaran CBD Konasara dirancang sebagai simbol pusat kegiatan budaya, sekaligus mencerminkan visi pembangunan daerah yang berlandaskan pada nilai-nilai lokal.
“Keberadaan Bundaran CBD Konasara, diharapkan tercipta ruang yang tidak hanya mempererat persatuan masyarakat, tetapi juga menjadi wadah untuk melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya Konawe Utara,” Ungkap H. Ruksamin, Senin (02/12/2024).
Menurut Bupati dua Periode itu, bahwa Langkah ini sejalan dengan komitmen untuk terus mendorong sinergi antara modernisasi dan pelestarian tradisi budaya lokal di Bumi Oheo.
“Keberlanjutan pembangunan CBD diharapkan mampu memberikan dampak positif, baik secara sosial maupun ekonomi, bagi seluruh masyarakat Konawe Utara tanpa terkecuali,” Terangnya.
Lokasi ini diharapkan menjadi pusat aktivitas yang merepresentasikan keberagaman dan kekayaan budaya lokal Bumi Oheo, sekaligus mencerminkan semangat pembangunan daerah.
“Bundaran CBD Konasara dirancang sebagai pusat multifungsi yang akan menjadi wadah utama berbagai kegiatan strategis, mulai dari event besar, upacara seremonial, festival budaya, hingga kegiatan sosial dan ekonomi para UMKM,” Jelas H. Ruksamin.
Dengan fasilitas yang dirancang secara modern namun tetap mengakar pada nilai-nilai tradisional, Bundaran CBD Konasara akan menjadi ikon budaya dan kebanggaan Konawe Utara.
“Tahun ini saya fokus pada pembangunan Ibukota Wanggudu, yang dimana Sarana Prasarana dipastikan selesai diakhir masa jabatan saya di Periode kedua ini, yang hanya 3,5 tahun dari yang semestinya 5 tahun,” Harapnya.
H. Ruksamin mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi dalam mewujudkan visi Konawe Utara yang lebih maju, sejahtera, dan berdaya saing melalui peningkatan sumber daya manusia, infrastruktur modern, dan pemanfaatan optimal potensi daerah.
“CBD Konasara bukan hanya sebuah ruang fisik, tetapi juga simbol kesatuan dan kolaborasi masyarakat Konawe Utara untuk terus menjaga dan mengembangkan budaya lokal di tengah dinamika pembangunan,” Pungkasnya. (**)
Laporan : Muh Sahrul