Kendari, Kroscek.co.id – Pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Nomor Urut Satu, Ruksamin-Sjafei adalah simbol kepemimpinan inklusif yang mampu merangkul keberagaman Suku, budaya, bahasa, dan tradisi di Sultra.
Dengan komitmen untuk tidak membedakan suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA), pasangan ini hadir membawa visi persatuan dan keadilan untuk semua lapisan masyarakat Bumi Anoa.
Melalui kepemimpinan yang berlandaskan kebersamaan, Ruksamin-Sjafei diyakini dapat menjawab tantangan Sultra, baik masa kini maupun di masa depan, dengan menghadirkan solusi konkret untuk perubahan pembangunan, ekonomi yang maju, dan kesejahteraan yang merata.
Juru Bicara (Jubir) Tagline “Harus Selaras,” Midun Makati, menegaskan bahwa bersama pasangan Ruksamin-Sjafei, Sultra akan bergerak menuju masa depan, Maju, Madani dan berkeadilan.
“Harus Selaras” mencerminkan visi pasangan ini untuk menyelaraskan potensi sumber daya alam, keberagaman suku, budaya, dan pembangunan berkeadilan guna menjadikan Sultra sebagai pusat energi dunia,” Ungkap Midun Makati. Sabtu (23/11/2024).
Menurut Midun, bahwa Kepemimpinan Ruksamin-Sjafei berkomitmen untuk menghadirkan kebijakan yang inklusif, adil, dan progresif demi memanfaatkan potensi Sultra secara maksimal.
“Bersama Ruksamin-Sjafei, Sultra siap menghadapi tantangan global, menjaga harmoni sosial dan lingkungan, demi kemajuan yang membawa manfaat bagi semua lapisan masyarakat Sultra,” Jelasnya.
Sebagaimana disampaikan dalam Closing Statement pasangan Ruksamin-Sjafei pada debat ketiga yang diselenggarakan oleh KPU Sultra, komitmen kuat untuk menjaga sumber daya alam demi kemajuan ekonomi sangat ditekankan.
Namun, Ruksamin-Sjafei menegaskan bahwa kearifan lokal tetap menjadi pondasi utama dalam pembangunan, sebagaimana tercermin dari tradisi-tradisi luhur seperti Kuambo di Buton Selatan, Pari-Pari di Wakatobi, Dopo Pia-Piara di Muna, Monon Duri di Konawe, Tiba di Katu Tuan di masyarakat Bajo, Olubu Popalia di Bombana, dan lainnya.
Ruksamin-Sjafei berkomitmen untuk menjadikan Sultra lebih maju tanpa melupakan akar budaya dan tradisi lokal. Empat hari ke depan, dengan mandat dari rakyat, berjanji akan menjadi pelayan sejati bagi seluruh masyarakat Sultra, tanpa membedakan suku, agama, dan status sosial.
Sebagaimana diungkapkan dalam Filsafat Bajau: Si Karyawanan, Si Kama Sayang, Si Katu-Tuang, Si Pagarisa—saling menyayangi, mengasihi, peduli, merawat, serta senasib dan sepenanggungan.
“Dengan semangat ini, Ruksamin-Sjafei berjanji untuk berkarya berbasis data yang akurat dan menghasilkan perencanaan yang matang, demi mewujudkan Sultra sebagai pusat Energi Dunia, yang harmoni dan maju,” Pungkasnya. (**)
Laporan : Muh Sahrul