Konawe Utara, kroscek.co.id – Di tengah geliat knalpot racing yang kadang lebih nyaring dari suara orang tua, Lurah Wanggudu, Hasanuddin, S.Si., yang juga sebagai Ketua Bidang pembinaan dan pengembangan IMI Konawe Utara memilih turun tangan dengan cara yang bijak dan cukup menohok.
“Ngebut itu ada tempatnya, Nak. Jangan sampai masuk berita bukan karena juara, tapi karena jatuh di tikungan jalan raya dan Nabrak orang lain, dapat masalah,” Kata Hasanuddin, Kamis (24/07/2025).
Pernyataan ini ia sampaikan dengan gaya khasnya, tegas tapi mengena, menyusul adanya pembukaan latihan balap resmi di sirkuit Twin Ring Konasara, yang kini menjadi magnet baru bagi para pecinta kecepatan di Konawe Utara.
“Saya imbau dengan serius, tapi juga penuh kasih, jangan jadikan jalan raya sebagai sirkuit pribadi. Itu bukan ajang MotoGP atau Road Race, itu jalur masyarakat. Bisa celaka kamu, bisa rugi orang lain,” ujarnya sambil tersenyum miris.
Tak hanya sekadar memberi imbauan, Hasanuddin yang juga menjabat di bidang pembinaan IMI Konut ini membuka pintu lebar-lebar bagi anak muda yang ingin menyalurkan adrenalinnya secara benar.
Bahkan, ia menyebut latihan balap resmi setiap Sabtu dan Minggu bukan cuma untuk bersenang-senang, tapi juga untuk membentuk karakter tangguh dan disiplin.
“Kalau betul-betul jago, buktikan di lintasan. Siapa tahu nanti jadi pembalap Porda atau Nasional, enggak cuma jago saat dikejar petugas Satlantas,” canda Hasanuddin.
Ia menegaskan bahwa pemerintah kelurahan tak hanya menjadi penonton, tapi ikut mendukung penuh langkah IMI Konut untuk membina generasi muda.
Menurutnya, balap liar tak ubahnya seperti janji mantan, tidak ada ujung yang baik, dan sering menyakitkan.
Dengan gaya komunikasinya yang humanis, Hasanuddin berharap para pemuda Wanggudu tak lagi tergoda menggeber motor di tengah malam atau menyalip emak-emak dari sisi kiri.
“Prestasi itu keren, Nak. Tapi kalau sudah duduk di pinggir jalan pakai perban, baru sadar bahwa helm itu bukan pajangan,” pungkasnya dengan senyum bijak.
Kini, dengan dibukanya sirkuit Twin Ring Konasara sebagai ruang aman dan resmi, para pecinta kecepatan diajak untuk bertransformasi dari pembalap jalanan menjadi atlet otomotif yang berdaya saing dan membanggakan daerah.
Karena sesungguhnya, menurut Hasanuddin, “Lebih baik kalah di lintasan resmi, daripada viral di Instagram karena jatuh di aspal jalan poros.”
Dengan adanya dukungan penuh Bupati dan Wakil Bupati, H. Ikbar dan H. Abuhaera, KONI Konut, dan sinergi berbagai pihak, diharapkan kegiatan Road Race bulan 9 mendatang di Konawe Utara dapat menjadi sarana pembinaan generasi muda serta memperkuat budaya disiplin dan sportifitas dalam dunia otomotif daerah. (**)
Laporan : Muh. Sahrul