Mina, Kroscek.co.id – Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Nasarudin Umar, memastikan bahwa seluruh jamaah haji asal Indonesia telah melaksanakan wukuf di Arafah pada Kamis, 5 Juni 2025. Wukuf merupakan salah satu rukun utama dalam pelaksanaan ibadah haji.
Saat ini, para jamaah telah berada di Mina untuk bersiap menjalankan prosesi lempar jumrah. Menag menyampaikan bahwa tidak ada jamaah yang tertinggal, kecuali mereka yang tengah menjalani perawatan medis di rumah sakit dan tidak memungkinkan untuk dibawa ke Arafah.
“Bisa dipastikan seluruh jamaah sudah wukuf. Bagi yang sakit atau lanjut usia, pemerintah telah menyiapkan skema safari wukuf, dan yang tidak memungkinkan untuk bergerak sudah dibadalkan,” ujar Nasarudin Umar di Mina, Sabtu (7/6).
Ia menjelaskan, jamaah mulai meninggalkan Mudzalifah dan bergerak menuju Mina pada Jumat pagi sekitar pukul 09.00 waktu Arab Saudi. Meski sempat terjadi kekeliruan lokasi tenda bagi sebagian jamaah, situasi telah tertangani dengan baik.
“Yang penting, mereka sudah aman, sudah masuk tenda, mendapat makanan dan minuman, serta siap melanjutkan ibadah jumrah,” tambahnya.
Menag juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Arab Saudi atas fasilitas dan pelayanan yang diberikan, termasuk kemudahan akses ambulans untuk jamaah Indonesia.
Ia menyebut, hingga saat ini jumlah jamaah yang wafat tercatat sekitar 150 orang, jumlah yang menunjukkan penurunan signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Namun demikian, Nasarudin mengingatkan bahwa para jamaah harus tetap waspada, khususnya terhadap suhu panas ekstrem yang dapat mencapai 50 derajat Celsius pada siang hari.
“Diharapkan jamaah tidak keluar dari tenda pada pukul 10.00 hingga 16.00 waktu Arab Saudi. Medan lempar jumrah memang tampak dekat, tapi sebenarnya cukup jauh dan melelahkan. Ini bisa berisiko bagi kesehatan,” tegasnya.
Ia juga mengajak para jamaah agar menjadikan prosesi lempar jumrah bukan sekadar melempar batu secara fisik, tetapi sebagai simbol penghilangan sifat-sifat negatif dalam diri.
“Buang amarah, kebohongan, kedengkian, dan sifat buruk lainnya. Jadikan lempar jumrah sebagai titik awal perubahan, dan pulang ke Tanah Air sebagai pribadi yang lebih baik dan bersih,” pungkas Menag. (*)
Sumber : Kemenag RI
Laporan : Irmayanti Daud